Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kerahkan Puluhan Pesawat Tempur untuk Kawal Penarikan Pasukan dari Afghanistan

Kompas.com - 07/05/2021, 16:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Amerika Serikat mengerahkan puluhan pesawat tempur untuk kawal pasukan AS dan koalisi yang ditarik mundur, saat Taliban meningkatakan tekanan terhadap pasukan pemerintah Afghanistan.

Jenderal Mark Milley, Kepala Staf Gabungan, mengatakan AS mengerahkan pesawat tempur F-18 dan 6 unit pesawat pengebom B-25 telah ditambahkan dalam paket kekuatan pertahanan udara.

Dalam pertahanan laut, AS mengerahkan kapal induk USS Dwight D Eisenhower di Laut Arab Utara.

Paket pertahanan udara dan laut dikerahkan bersama dengan ratusan Army Rangers, untuk mengamankan penarikan pasukan AS di Afghanistan, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Jenderal AS Ungkap Kemungkinan Skenario Terburuk Akibat Penarikan Pasukan AS di Afghanistan

Para pejabat AS mengatakan sebelum penarikan dimulai, mereka telah memperkirakan Taliban akan berusaha untuk ikut campur.

Salah satunya dengan terus menekan pasukan pemerintah Afghanistan, terutama di provinsi Helmand dan Kandahar di Afghanistan selatan.

"Masih ada tingkat serangan kekerasan yang berkelanjutan" oleh Taliban terhadap pasukan keamanan pemerintahan Afghanistan, kata Milley yang berbicara di samping Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, pada konferensi pers di Pentagon.

Milley mengatakan tidak ada serangan terhadap AS atau pasukan koalisi sejak mereka mulai menarik diri dari tanah Afghanistan pada awal Mei.

Baik Milley dan Austin adalah seorang pensiunan jenderal angkatan darat, adalah veteran perang di Afghanistan.

Baca juga: Trump Nyatakan Dukungan atas Penarikan Pasukan AS di Afghanistan, Tapi Kritik Masalah Ini

"Mereka sedang berjuang untuk negara mereka sendiri sekarang. Tidak ada kesimpulan yang sudah pasti, jika dalam perkiraan militer profesional saya sebelumnya, bahwa Taliban secara otomatis menang dan Kabul jatuh, atau prediksi mengerikan semacam itu," jelas Milley.

Namun, saat ini menurutnya, “Ada kemampuan militer yang signifikan di pemerintah Afghanistan. Kita harus melihat bagaimana hasilnya.”

Milley mengatakan Pentagon sedang mempertimbangkan opsi untuk dukungan lanjutan terhadap pasukan pemerintah Afghanistan, setelah penarikan pasukan selesai. Misalnya, melatih pasukan keamanan Afghanistan di negara lain.

Bantuan lanjutan kepada pasukan Afghanistan akan mendesak Kongres AS untuk mengesahkan anggaran, yang telah berada di kisaran 4 miliar dollar AS (Rp ) setahun selama bertahun-tahun, dan mungkin memberikan dukungan pemeliharaan pesawat dari jarak jauh dari negara lain.

“Kami belum menemukan jawabannya 100 persen,” ujar Milley.

Baca juga: Joe Biden Bakal Tarik Pasukan AS dari Afghanistan: Perang Terlama akan Berakhir

Milley mengatakan angkatan udara Afghanistan adalah pusat strategi untuk menahan Taliban, tetapi daya tahan pesawat-pesawat itu diragukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com