NEW DELHI, KOMPAS.com - Saat India kewalahan dengan gelombang kedua virus corona yang menyebar luas, hoaks atau misinformasi pun ikut beredar cepat.
Berbagai klaim sesat tentang cara mengobati turunnya kadar oksigen menyebar secara online.
Melansir BBC pada Minggu (2/5/2021), berikut adalah empat hoaks tentang pengobatan Covid-19 India dan fakta sebenarnya.
Baca juga: Warga India Murka, Jutawan Kriket Tetap Berlaga di Kota Hotspot Covid-19
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang dokter mengklaim bahwa nebuliser, perangkat medis kecil untuk menyemprotkan obat agar dihirup pasien pasien, dapat digunakan sebagai pengganti tabung oksigen.
Dalam video yang beredar di Facebook, Twitter, dan WhatsApp ia terlihat mendemonstrasikan cara menggunakannya dalam bahasa Hindi.
"Yang Anda butuhkan hanya nebuliser dan Anda dapat mengambil oksigen darinya," kata dokter itu.
Pakar medis lain juga menunjukkan teknik ini sama sekali tidak efektif dalam memasok oksigen tambahan.
Baca juga: Corona India Terbaru: Catat Rekor Buruk 400.000 Kasus dalam Sehari
Dokter di video tadi lalu menanggapi kritik dengan membuat video lain, yang menyatakan bahwa perkataannya disalahpahami.
Dia mengatakan, tidak bermaksud menyarankan bahwa nebuliser dapat menggantikan tabung oksigen, tetapi tidak menjelaskan kenapa berkata bisa mendapatkan oksigen darinya.
Video aslinya terus beredar luas bahkan Perdana Menteri India Narendra Modi menggunakan tangkapan layaranya dalam pidatonya baru-baru ini.
Platform media sosial India dibanjiri dengan pesan yang menyarankan berbagai pengobatan herbal untuk mengobati gejala Covid-19, seperti penurunan kadar oksigen.
Salah satu yang disarankan adalah campuran tanaman kamper, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih untuk menjaga kadar oksigen.
Namun, tidak ada bukti bahwa ini dapat membantu pasien virus corona.