Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Kisah “Robinson Crusoe” Italia, Digusur Setelah 30 Tahun Tinggal Sendirian di Pulau

Kompas.com - 28/04/2021, 12:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

ROMA, KOMPAS.com - Seorang pria 81 tahun yang dikenal sebagai Robinson Crusoe Italia, akhirnya terpaksa pindah setelah tinggal sendirian di sebuah pulau selama 32 tahun. 

Keputusannya diambil setelah dia akhirnya menyerah dalam pertarungan penggusurannya.

Sejak 1989, Mauro Morandi telah menjadi satu-satunya penghuni Pulau Budelli dekat Sardinia.

Baca juga: Biksu Penyendiri di Dunia Tinggal di Kuil Tengah Danau Jauh dari Peradaban

Dia memutuskan meninggalkan hidupnya sebagai guru olahraga dan menjadi penjaga pulau itu, ketika dia terdampar di pantai merah muda Spiaggia Rosa, yang ikonik.

Penjaga pulau sebelumnya berada di ambang pensiun, ketika Morandi tiba. Jadi dia membatalkan rencana berlayarnya, menjual kapalnya dan mengambil alih peran tersebut.

Awalnya dia sedang berlayar ke Pasifik Selatan ketika mesin kapalnya rusak, dan dia menuju ke pulau yang indah itu.

Tapi lima tahun lalu, pemerintah Italia menjadikan pulau itu bagian dari taman nasional. Alhasil pemerintah “Negara Spageti” berusaha mengusir pertapa itu.

Morandi akhirnya menyerah dan menghentikan perlawanannya.

Dia akan pindah ke sebuah apartemen kecil di dekat pulau La Maddalena, terbesar di kepulauan itu, menurut The Guardian pada Senin (26/4/2021).

Rumah Morandi saat ini adalah bekas tempat perlindungan PD II, posisinya menghadap ke teluk. Lebih dari tiga dekade ini, dia mengenal dengan baik hewan, pohon, dan bebatuan pulau itu.

Otoritas Taman Nasional La Maddalena ingin merebut kembali rumahnya dan mengubah pulau itu menjadi pusat pendidikan lingkungan.

Pihak berwenang juga berpendapat dia telah melakukan perubahan pada gedungnya, tanpa izin yang diperlukan.

Foto di Ulf Laudeke

Posted by Mauro Morandi on Sunday, 18 April 2021

Baca juga: Saat Kecil, Kim Jong Un Sosok Penyendiri yang Jarang Bicara dengan Wanita

“Saya sudah menyerah. Setelah 32 tahun di sini, saya merasa sangat sedih untuk pergi. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka perlu memperbaiki rumah saya dan kali ini tampaknya benar-benar nyata,” kata dia melansir Daily Mail.

“Aku akan tinggal di pinggiran kota utama, jadi pergi untuk berbelanja dan sisa waktunya digunakan untuk menyendiri. Hidupku tidak akan banyak berubah, aku masih akan melihat laut.”

Pertapa ini berasal dari Modena di Italia tengah, tetapi selama bertahun-tahun menjaga Budelli, membersihkan jalan setapaknya, menyapu pantainya, dan mengajari para pelancong tentang lingkungan di pulau itu.

Morandi, yang telah populer karena mengunggah foto dan video online dari pulau terpencil, telah menarik ribuan tanda tangan pada petisi yang mencoba membuatnya tetap tinggal di pulau itu.

Perannya pertama kali terancam ketika perusahaan swasta yang memiliki pulau itu bangkrut.

Pulau itu awalnya akan dijual ke pengusaha Selandia Baru Michael Harte, yang berjanji untuk mempertahankan Morandi sebagai pengasuh pulau itu.

Tetapi pemerintah Italia turun tangan, dan hakim Sardinia memutuskan pada 2016 pulau itu harus dikembalikan ke publik.

Baca juga: Sekelompok Makhluk Laut Naga Biru Terdampar di Pantai Australia

Pemimpin Taman Nasional, Giuseppe Bonanno, saat itu memperingatkan bahwa usia Morandi dan standar rumahnya menimbulkan "beberapa masalah hukum," jika dia tetap tinggal di pulau itu.

“Morandi menjadi sosok pria yang terpesona oleh unsur-unsur (pulau itu), dan memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk kontemplasi dan pemeliharaan (lingkungan).”

“Tidak ada yang mengabaikan peran(nya) dalam merepresentasikan memori historis tempat itu. Tapi sulit untuk menemukan pengaturan kontrak (kerja) untuk seseorang dalam posisinya.”

Di bulan-bulan musim dingin yang tenang, dia menghabiskan waktunya untuk mengedit foto-fotonya dan mengunggahnya ke halaman Instagram, Facebook, dan Twitter miliknya.

“Gambar-gambar itu mewakili suasana hati dan pikiran saya,” katanya kepada Mail Online pada 2016.

Meski pada bulan-bulan yang lebih dingin pulau bisa menjadi sepi, dia bisa menarik lebih dari 1.300 turis ke pulau itu di musim panas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com