Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit India Diduga Bersekongkol Sembunyikan Kematian Korban Covid-19

Kompas.com - 28/04/2021, 07:22 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - “Darurat Nasional," menjadi tajuk utama spanduk di salah satu surat kabar terkemuka India, The Hindustan Times.

Di seluruh India, kremasi massal sedang berlangsung. Terkadang puluhan pembakaran terjadi sekaligus.

Api di tempat kremasi di seluruh negeri yang tidak pernah berhenti, menggambarkan pola kematian yang jauh melebihi angka resmi.

Baca juga: Covid-19 di India Melonjak Parah, WHO Sebut Ini Penyebabnya...

Di Bhopal, kota besar di India tengah, yang merupakan lokasi bencana kebocoran gas pada 1980-an yang menewaskan ribuan orang, penduduk mengatakan tempat kremasi belum sesibuk sejak bencana itu.

Selama 13 hari pada pertengahan April, pejabat Bhopal melaporkan 41 kematian terkait Covid-19.

Tetapi survei oleh The New York Times tentang kremasi dan pemakaman utama kota Covid-19, tempat jenazah ditangani di bawah protokol yang ketat, mengungkapkan total lebih dari 1.000 kematian selama periode yang sama.

“Banyak kematian tidak tercatat dan terus meningkat setiap hari,” kata Dr GC Gautam, seorang ahli jantung yang berbasis di Bhopal.

Dia mengatakan bahwa pejabat melakukan ini karena "mereka tidak ingin menimbulkan kepanikan".

Fenomena yang sama tampaknya terjadi di Lucknow dan Mirzapur - kota-kota besar di Negara Bagian Uttar Pradesh - dan di seluruh Gujarat. Selama periode yang sama pada pertengahan April, pihak berwenang di daerah itu melaporkan antara 73 dan 121 kematian terkait Covid-19 setiap hari.

Tetapi hitungan rinci yang dikumpulkan oleh salah satu surat kabar terkemuka Gujarat, Sandesh, yang mengirim wartawan ke tempat kremasi dan pemakaman di seluruh negara bagian, menunjukkan bahwa jumlahnya beberapa kali lebih tinggi, sekitar 610 setiap hari.

Surat kabar terbesar di India telah menangkap ketidaksesuaian tersebut.

“Kematian akibat Covid-19 di Gujarat jauh melebihi angka pemerintah,” baca tajuk utama halaman depan baru-baru ini di The Hindu.

Baca juga: Tsunami Covid-19 India: Jumlah Kematian Resmi Diragukan, Bisa Sampai Lima Kali Lipat yang Dilaporkan

Populasi India, rata-rata, jauh lebih muda daripada di kebanyakan negara Barat. Para ahli mengatakan itu adalah alasan yang paling mungkin mengapa kematian per juta di India terlihat relatif rendah. Tetapi jumlahnya meningkat dengan cepat.

Menurut excess mortality studies, kematian akibat Covid-19 telah diremehkan di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat dan Inggris.

Tapi India adalah negara yang jauh lebih besar dan lebih miskin. Rakyatnya tersebar di 28 negara bagian dan beberapa wilayah federal, dalam sistem pemerintahan yang sangat terdesentralisasi. Negara bagian yang berbeda menghitung kematian dengan cara yang berbeda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com