Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Potong Ibunya Jadi 1.000 Bagian, dan Diumpankan ke Anjing

Kompas.com - 21/04/2021, 16:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MADRID, KOMPAS.com - Seorang pria di Spanyol dilaporkan mencincang ibunya jadi 1.000 bagian, dan mengumpankan ke anjing.

Alberto Sanchez Gomez terancam dipenjara 15 tahun, atas pembunuhan dan mutilasi terhadap Maria Soledad Gomez dalam sebuah pertengkaran.

Saat ditangkap polisi di apartemennya di Madrid pada Februari 2019, pramuniaga pengangguran itu mengakui perbuatannya.

Baca juga: Ribut Soal Kentang Beku, Suami di Manchester Mutilasi Istrinya Sendiri

Pria 28 tahun itu mengungkapkan, dia makan sang ibu "sedikit demi sedikit", dan membagikannya dengan anjing peliharaan.

Detektif menuturkan, mereka menemukan sisa-saja jenazah Soledad di Tupperware di apartemen kawasan Las Ventas.

Media Spanyol memberitakan, perempuan berusia 68 tahun itu dipotong anaknya menjadi 1.000 bagian kecil.

Dalam sidang seperti dilansir The Sun Selasa (20/4/2021), Gomez mengakui dia "mendapat pesan" saat menonton televisi.

Dia kemudian mengaku mendengar suara berbunyi "bunuh ibumu", dan berasal dari entah tetangga atau selebritas.

Gomez bersikeras dia tidak ingat momen memutilasi dan memakan setiap potongan tubuh lansia tersebut.

Baca juga: Misteri Talimbi Manusia Buaya di Afrika Tengah, Memutilasi Korban di Sungai sebagai Hukuman

Kasusnya mulai terkuak saat salah satu teman Soledad khawatir karena dia tidak muncul selama sebulan.

Polisi Madrid yang menerima laporan mendatangi apartemen Soledad, dan menemukan pria yang dulunya bekerja sebagai pramuniaga itu.

"Iya, ibu saya ada di sini. Dia sudah mati," aku Gomez saat polisi menanyakan mengenai keberadaan Soledad.

Segera setelah dia mempersilakan polisi masuk, Gomez menuturkan dia dan anjingnya memakan Soledad sedikit demi sedikit.

Baca juga: Juru Rias Dibunuh dan Dimutilasi Secara Brutal, Tersangka Apoteker Terlatih

Jaksa penuntut menyatakan, Gomez diduga membunuh ibunya saat mereka bertengkar pada akhir Januari atau awal Februari 2019.

Dalam surat yang ditulis dari penjara, pria itu mengatakan dia tidak bisa berhenti memikirkan perbuatannya terhadap sang ibu.

Dia mengaku sudah lama menderita sakit dan mencari pelarian dengan mengonsumsi obat-obatan terlarang.

"saya sering mendengar suara dan mengalami halusinasi. Pelarian ini membuat saya melakukan hal terburuk," kata dia.

Baca juga: 79 Napi Tewas dalam Kerusuhan Penjara Ekuador, Korban Dipenggal dan Dimutilasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com