Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kota Kuno di AS, Penduduknya Gemar Pesta Berhari-hari

Kompas.com - 20/04/2021, 17:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Orang Cahokia, tampaknya, menjaga pesta tetap berlangsung dengan minuman berenergi.

Dan karena daerah asli yaupon berjarak ratusan mil dari situs kota, kita tahu mereka berusaha keras untuk mendapatkannya.

Pada gilirannya, tanaman itu berperan dalam kehidupan ritual warga.

"Sebagian dari nilainya terletak pada kesulitan mendapatkannya," kata antropolog Patricia Crown.

"Anda harus memiliki jaringan untuk dapat memperoleh tanaman itu jika tanaman itu benar-benar penting bagi sistem agama Anda.

Saat ini, situs Cahokia kuno dilestarikan sebagai Situs Bersejarah Negara Bagian Cahokia Mounds, Situs Warisan Dunia UNESCO tempat pekerjaan arkeologi sedang berlangsung.

Tujuh puluh gundukan asli dan sebuah tangga panjang mengarah ke puncak, dengan pemandangan ke seberang Grand Plaza, kini jadi situs yang dilindungi.

Dengan panduan audio lengkap, pengunjung berjalan di jalur 10 km yang berkelok-kelok melalui padang rumput, hutan, dan lahan basah.

Baca juga: Hilang 1.700 Tahun, Kota Kuno Neapolis Ternyata Tidur di Dasar Laut

Kehidupan modern tidak jauh dari tempat itu: Cahokia kini dikelilingi oleh jalan raya dan pinggiran kota antar negara bagian Amerika tengah.

Namun, bukan perkembangan modern yang mengakhiri kisah Cahokia.

Akhirnya, orang Cahokian hanya memilih untuk meninggalkan kota mereka, yang tampaknya didorong oleh faktor campuran lingkungan dan manusia, seperti perubahan iklim yang melumpuhkan pertanian, kekerasan, atau bencana banjir.

Pada 1400, alun-alun kota itu sudah sepi.

Ketika orang Eropa pertama kali menemukan gundukan yang luar biasa di Cahokia, mereka melihat peradaban yang hilang, jelas Newitz di Four Lost Cities.

Mereka bertanya-tanya apakah ada orang telah membangun Cahokia, lalu menghilang, membawa serta budaya dan kecanggihan yang pernah tumbuh subur di tanah dasar Mississippi, tempat bumi yang subur oleh banjir sungai.

Tetapi orang-orang Cahokia, tentu saja, tidak menghilang.

Baca juga: 6 Makhluk Mitologi Populer dari Zaman Kuno

Mereka pergi begitu saja dan bersama mereka pengaruh Cahokia menjalar ke tempat-tempat yang sangat jauh, di mana sebagian dari hiburan yang paling mereka cintai masih dirayakan hingga hari ini.

Yaupon yang mereka suka minum kembali populer sebagai teh lokal yang bisa dipanen dari hutan.

Chunkey - permainan favorit Cahokia - juga tidak pernah hilang.

Di beberapa komunitas, permainan ini telah menarik generasi baru atlet muda.

Tapi lebih dari itu, orang Cahokia suka bersantai dengan mengadakan barbekyu sambil menonton acara olahraga, kombinasi yang, menurut Newitz, sangat akrab bagi hampir semua orang Amerika zaman modern.

"Kita berpesta seperti itu di seluruh Amerika Serikat," kata Newitz.

"Kehidupan orang Cahokia cocok dengan sejarah Amerika.

Baca juga: Arab Saudi Punya Kota Kuno Mirip Petra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com