SYDNEY, KOMPAS.com - Stephen Stewart telah melewati segala rintangan untuk menjaga budaya Aborigin tetap hidup selama lebih dari satu abad usianya.
Saat ini tingkat harapan hidup pria Aborigin, penduduk asli Australia adalah 71,6 tahun, tapi Stephen mungkin sudah berusia 109 tahun.
Ini Menjadikan Stephen yang dipercaya sebagai pria Aborigin tertua yang masih hidup di wilayah Pilbara, Australia Barat, bahkan mungkin di seluruh Australia.
Baca juga: Tambang Seng dan Timbal Rusak Situs Suci, Suku Aborigin Minta Ganti Rugi Pemerintah Australia
"Saya yang tersisa," ujar Stephen, pria suku Karajarri Nyangumarta.
"Semua orang yang lebih tua sudah meninggal," ujarnya.
Sampai hari ini, sesepuh suku Ngarla ini menghabiskan 4 bulan dalam setahun bepergian untuk berbagi pengetahuannya.
"Ini pekerjaan besar dan sulit juga," katanya.
"Tapi, kami harus mengikuti lore (adat istiadat) kami. Inilah yang membuat kita kuat dan itulah sebabnya saya masih hidup," tambahnya.
Baca juga: Muslim, China, dan Aborigin adalah Kelompok Minoritas yang Jadi Target Rasisme
Bagi kebanyakan penduduk asli Australia yang lahir awal abad ke-20, tidak mungkin mendapatkan akta kelahiran.
Satu-satunya bukti sejarah usia Stephen adalah ukiran pada kincir angin tua di peternakan Wallal Downs Station, sekitar 300 kilometer selatan Broome.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.