Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Eksekusi Menteri karena Mengeluh Beban Kerjanya Berat

Kompas.com - 10/04/2021, 11:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengeksekusi menterinya karena kurang mengadakan panggilan video.

Si pejabat tinggi di lingkungan kementerian pendidikan karena laporannya tak memuaskan, berujung penyelidikan.

Penyelidikan itu digelar oleh Departemen Panduan dan Organisasi (ODG) terhadap Kementerian Pendidikan Tinggi, dikutip Daily NK.

Baca juga: Kim Jong Un Akui Korea Utara Tengah Alami Situasi Terburuk

Disebutkan, kementerian pendidikan itu tidak cukup bagus dalam menerapkan Undang-undang Pendidikan Jarak Jauh.

"ODG melakukan investigasi karena kementerian gagal berkembang, dan ada yang mengkritik kebijakan pemerintah," ulas Daily NK.

Diduga, para pejabat mengkritik beban kerja mereka terlalu berat. Bahkan tidak mendapat sumber daya yang cukup.

Penyelidik juga menemukan bahwa para pejabat itu diketahui gagal menjalankan panggilan video yang cukup.

Setelah Kim Jong Un mengeksekusi mati si menteri, kementerian itu "diatur ulang" dan dipimpin Ri Guk Chol, Presiden Universitas Kim Il Sung.

Dilansir Daily Mirror Jumat (9/4/2021), salah satu kebijakan baru adalah supaya pembelajaran lebih banyak dilakukan lewat video.

Ini bukan pertama kalinya bagi Kim generasi ketiga membunuh pejabat Korea Utara yang dianggap tidak cakap.

Tahun lalu, dia dikabarkan mengumpankan salah satu jenderalnya ke sekawanan piranha, dan menembak mati para pejabatnya.

Eksekusi dilakukan setelah pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada 2019 gagal.

Baca juga: Adik Perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong Sebut Korea Selatan Burung Beo Amerika Serikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com