Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Rusia "Melindungi" Presiden Putin dari Covid-19

Kompas.com - 07/04/2021, 18:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Sebuah sumber yang mengetahui kondisi karantina mengatakan bahwa puluhan pilot dan staf udara lainnya harus melakukan karantina di dekat Sochi untuk menyediakan transportasi bagi presiden, serta perdana menteri, menteri luar negeri, dan banyak lainnya.

Di antara mereka yang dikarantina adalah para pilot pesawat dan helikopter.

Peringatan 75 tahun kemenangan pada Perang Dunia Kedua seharusnya menjadi sebuah perayaan besar di Rusia.

Kenangan perang terakhir dan peran Rusia menaklukkan kekuatan Nazi merupakan bagian penting dari narasi patriotik pemerintahan Putin.

Perayaan itu akan berlangsung di Lapangan Merah pada 9 Mei, Hari Kemenangan Rusia.

Sebaliknya, perayaan itu dipindahkan ke tanggal 24 Juni 2020 dan digelar dalam skala yang jauh lebih kecil, meskipun tetap dilakukan parade militer.

Para veteran perang dan selebriti berjabat tangan dengan Presiden Putin dan menerima penghargaan untuk memperingati acara kemenangan tersebut.

Situs berita Bloomberg melaporkan, sebelum bertemu dengan presiden, lebih dari 200 orang, termasuk 80 veteran perang yang berusia 80-an dan 90-an, harus dikarantina selama dua pekan sebelum acara tersebut.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengkonfirmasi bahwa menjelang acara parade di bulan Juni itu "sekelompok veteran" dikarantina "dalam kondisi sebaik-baiknya", walaupun ia menekankan bahwa ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan demi kepentingan mereka sendiri.

Baca juga: PM Kanada Tak Sepakat jika Vladimir Putin Dicap sebagai Pembunuh

Kantor berita resmi Rusia, TASS dan RIA-Novosti menerbitkan kisah-kisah yang identik, yang menggambarkan bagaimana "salah satu hotel-hotel di Moskwa" telah diperlengkapi untuk karantina sekitar 20 orang jurnalis.

Mereka masing-masing tinggal di satu kamar tunggal, dan meninggalkan kamarnya hanya setelah dibersihkan.

Mereka tidak dapat berbicara satu sama lain secara langsung, dan hanya dapat berkomunikasi secara virtual.

Mereka tidak diizinkan merokok atau minum alkohol. Paket dan parsel dari luar hotel karantina hanya dapat diserahkan setelah pemeriksaan dan dilakukan sterilisasi dengan desinfektan.

Para wartawan yang mengisolasi diri diberi makan tiga kali sehari, dengan makanan dan minuman mereka ditinggalkan di luar kamarnya, bersama dengan peralatan makan sekali pakai.

Siapapun yang melakukan kontak dengan para jurnalis diwajibkann mengenakan seragam APD lengkap.

Baca juga: Kabar “Perburuan” Putin Bocor, Inggris Tingkatkan Pengamanan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com