Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Anti-terorisme dan Keluarganya Ditembak Mati Sekelompok Orang Bersenjata

Kompas.com - 05/04/2021, 11:57 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Seorang hakim pengadilan anti-terorisme bernama Aftab Afridi dan tiga anggota keluarganya ditembak mati oleh sejumlah orang bersenjata.

Di antara anggota keluarga Afridi yang ditembak mati tersebut termasuk istrinya, menantunya, dan cucunya berusia dua tahun.

Baca juga: Perusahaan Pakistan Mulai Jual Vaksin Covid-19, Langsung Ludes dalam Hitungan Hari

Sejumlah pria bersenjata tersebut menyerang kendaraan Afridi saat mereka dalam perjalanan dari Lembah Swat ke ibu kita Pakistan, Islamabad.

Dua petugas keamanan yang menjadi bagian dari konvoi hakim itu juga terluka dalam baku tembak sebagaimana dilansir India Today, Senin (5/4/2021).

Konvoi tersebut dicegat oleh orang-orang bersenjata di dekat Persimpangan Swabi di jalan raya Peshawar-Islamabad, Distrik Swabi, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Orang-orang bersenjata itu menghujani kendaraan hakim dengan peluru, membunuhnya, istri, menantu perempuan, dan cucunya.

Baca juga: Di Pakistan, Ada Madrasah Khusus Transgender Pertama yang Didirikan

Setelah melakukan serangan brutal tersebut, orang-orang bersenjata itu melarikan diri dari tempat kejadian.

Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Serangan itu dikecam oleh Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Gubernur Provinsi Khyber Pakhtunkhwa Shah Farman, dan Ketua Majelis Nasional Asad Qaisar.

Imran Khan mengatakan bahwa pelaku tindakan mengerikan tersebut akan ditangkap dan dijatuhi hukuman yang berat.

Baca juga: Perkosa Perempuan di Depan Anak-anaknya, 2 Pria Pakistan Dihukum Mati

Melansir Daily Mail, Afridi telah ditugaskan di pengadilan anti-terorisme di Swat dua bulan sebelumnya.

Swat pernah menjadi wilayah yang dikuasai Taliban. Di wilayah itu, aktivis Malala Yousafzai ditembak mati oleh Taliban karena mengadvokasi pendidikan anak perempuan.

Militer Pakistan telah mengusir Taliban dari daerah itu pada 2009.

Pengadilan anti-terorisme Pakistan didirikan untuk menangani beragam kasus mulai dari pendanaan teroris hingga penuntutan para pelaku penyerangan.

Para pengkritik mengatakan, undang-undang anti-terorisme di Pakistan juga telah digunakan untuk membungkam para pengkritik militer yang kuat di negara itu.

Baca juga: Dianggap Punya Konten Tak Bermoral, TikTok Diblokir Pakistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com