Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI di AS Latihan Menembak untuk Hadapi Sentimen Anti-Asia

Kompas.com - 01/04/2021, 23:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

LEESBURG, KOMPAS.com - Sentimen anti-Asia di Amerika Serikat yang terasa meningkat belakangan ini menimbulkan tanggapan beragam di kalangan diaspora Indonesia.

Ada yang menginginkan isu diangkat secara luas, hingga ada yang berjaga-jaga membawa peralatan khusus sampai berupaya kembali latihan menembak.

Maryam Barokah telah memposting isu mengenai sentimen anti-Asia yang kian meningkat belakangan ini sejak Februari lalu.

Baca juga: Sentimen Anti-Asia Meningkat, Bagaimana Nasib WNI di AS?

Ia risau karena teman-temannya lebih peduli untuk memposting berita mengenai selebriti daripada membahas sentimen yang telah menimbulkan korban itu.

Pelajar kelas 8 di SMP Smart’s Mill itu tergerak untuk mengirim e-mail kepada kepala sekolahnya beberapa hari setelah insiden penembakan di kota Atlanta, di mana enam di antara delapan korban tewas adalah keturunan Asia.

Maryam antara lain menuliskan harapan agar sang kepala sekolah membantu meningkatkan kesadaran para siswa mengenai masalah itu.

 

Surat itu ditanggapi keesokan harinya dengan pengumuman yang disiarkan sekolah, berisikan penjelasan mengenai rasisme yang dialami warga Amerika keturunan Asia.

Sang kepala sekolah juga menegaskan janji untuk mengatasinya jika hal tersebut terjadi di lingkungan sekolahnya.

Apakah ini membawa perubahan?

Maryam mengatakan semakin banyak pelajar, baik di sekolahnya sendiri maupun di SMP dan SMA di sekitarnya yang lebih tanggap terhadap sentimen anti-Asia. Termasuk di antaranya dengan memposting atau membahas isu terkait yang sedang terjadi di AS itu.

Tidak seperti di kota Leesburg, Virginia, tempat Maryam dan keluarganya tinggal, Kota New York mencatat laporan mengenai insiden anti-Asia yang termasuk tinggi.

Ini disampaikan Center of Hate and Extremism di California State University dalam laporannya mengenai insiden kebencian terhadap warga keturunan Asia di 16 kota besar di AS pada tahun 2019-2020.

Meski begitu, tidak semua warga kota New York menghadapi atau mengalami langsung insiden anti-Asia, seperti yang disampaikan oleh Christine Saragih, yang bermukim di sana sejak 2005.

Baca juga: Wanita Asia Babak Belur Ditendangi di New York, Warga Diam Saja dan Tutup Pintu

“Tetapi saya mendengar cerita dari tempat kerja saya mengenai orang yang kebetulan saya gantikan posisinya."

"Tahun lalu dia pernah didatangi seseorang yang mengatakan gara-gara Asian virus, kita harus mengalami pandemi ini. Sejak itu dia tidak mau datang bekerja lagi karena takut.”

Terlepas dari kekerasan fisik, Christine mengakui ia semakin merasakan dan melihat sendiri betapa orang-orang keturunan Asia sering diremehkan seperti warga kelas dua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com