Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Mengaku Selingkuhan PM Inggris Selama 4 Tahun

Kompas.com - 29/03/2021, 08:19 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Metro

LONDON, KOMPAS.com - Seorang usahawan wanita Inggris, Jennifer Arcuri mengklaim dirinya memiliki hubungan gelap selama 4 tahun dengan Perdana Menteri Boris Johnson.

Melansir Metro pada Minggu (28/3/2021), Arcuri (35 tahun) mengatakan hubungan gelap mereka berjalan dari 2012 hingga 2016. Saat itu mereka sering bertemu seminggu sekali.

Arcuri mengklaim mereka mulai bertemu satu sama lain ketika Johnson menjalani masa jabatan keduanya sebagai Wali kota London dan menikah dengan mantan istrinya, Marina Wheeler.

Dia mengatakan bahwa mereka memiliki "ketertarikan fisik dan intelektual" yang sama.

Baca juga: PM Inggris Targetkan 100 Hari Anggota Negara G7 Kembangkan Vaksin Covid-19

Arcuri memiliki panggilan untuk Johnson, yaitu "Alexander yang Agung".

Pengusaha teknologi itu juga mengungkapkan bahwa PM Inggris itu suka meminta ia mengirimkan foto-foto syurnya.

Saat itu, Arcuri mengatakan akan mengirim foto-foto topless dirinya.

Namun, ia mengaku perasaannya sekarang sudah berubah terhadap Johnson. Padahal, dulu ia mengaku jatuh cinta padanya.

Arcuri mengatakan pertama kali bertemu pria 56 tahun itu ketika ia masih menjadi mahasiswa bisnis dan Johnson menjadi pembicara di sebuah acara pada 2011.

Baca juga: Angka Kematian akibat Covid-19 Lampaui 100.000, PM Inggris Minta Maaf

Setelah pertemuan itu, wanita itu menjadi sukarelawan untuk berkampanye dalam pemilihan kembali Johnson sebagai wali kota pada tahun berikutnya.

Mereka kemudian bertukar nomor yang membuat hubungan mereka semakin dekat. Minum dan makan malam bersama di restoran dan bar di ibu kota.

Di suatu pertemuan yang ia sebuat kencan pertama mereka, ia mengatakan Johnson datang "terlambat, acak-acakan, dan kacau", kemudian meminjam 3,10 poundsterling (Rp 61.610) dari dirinya yang masih seorang mahasiswa, untuk minum bir.

Pada malam itu, dikatakannya Johnson menciumnya dan menepis kekhawatiran tentang tertangkap berciuman di jalan dengan berkata, "Ini kotaku. Aku tidak peduli."

Baca juga: PM Inggris Sebut Bukti Varian Baru Virus Corona Mungkin Lebih Mematikan

"Dia bersikeras membawaku pulang malam itu. Saya menolaknya. Dia menjadi sangat frustasi dan pulang dengan gusar," kata Arcuri.

Ia mengklaim pertama kali berhubungan badan dengan Johnson di tempat tinggalnya di Shoreditch High Street, London timur, hanya beberapa jam sebelum pembukaan Paralimpiade London 2012.

Arcuri mengatakan saat itu Johnson tidak ingin pergi dan harus "mendorong" dia keluar dari pintu.

Hanya beberapa jam kemudian Johnson muncul di TV duduk di antara istrinya saat itu, Marina dan Putri Anne, yang dihadiri pula oleh Pangeran William dan Kate Middleton.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Disebut Sering Tidur Siang, Downing Street Membantah

"Kami menjalin hubungan intim selama 4 tahun. Saya mencintainya, dan dengan tujuan yang baik. Tapi, pria yang kupikir aku kenal sudah tidak ada lagi," ungkap Arcuri.

PM Inggris baginya sekarang "seorang pengecut" karena tidak mendukungnya saat ia hubungan mereka dicurigai pada 2019, dengan tuduhan Johnson yang saat itu masih menjadi wali kota memberinya "perlakuan istimewa" untuk bisnisnya.

Hal itu mendorong penyelidikan oleh Balai Kota dan pengawas polisi.

PM menghindari penyelidikan kriminal setelah Independent Office for Police Conduct (IOPC) tidak menemukan bukti bahwa dia mempengaruhi dana publik senilai 126.000 dolar AS (Rp 2,5 miliar), yang diberikan kepada Arcuri atau mengamankan tempatnya dalam perjalanan perdagangan luar negeri yang dia pimpin.

Downing Street sementara ini menolak berkomentar.

Baca juga: PM Inggris Salahkan Obat Tradisional China Sisik Trenggiling atas Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com