Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Ahmad Alissa Penembak di Colorado Muncul dalam Pengadilan

Kompas.com - 26/03/2021, 11:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

DENVER, KOMPAS.com - Pelaku penembakan 10 orang di supermarket Colorado, AS, Ahmad Alissa untuk pertama kalinya tampil di pengadilan pada Kamis (25/3/2021).

Melansir Daily Mail pada Kamis (25/3/2021), pria berusia 21 tahun itu ditahan di Penjara Boulder County dengan 10 tuduhan pembunuhan dan satu percobaan pembunuhan.

Pada Kamis pagi waktu setempat (25/3/2021), pengacaranya meminta waktu 3 bulan untuk memastikan kesehatan mentalnya dan apakah Alissa harus diadili atau tidak.

Jaksa meminta untuk itu dilakukan cepat dan berharap dapat mengajukan banyak tuntutan di pekan selanjutnya.

Hakim Thomas Mulvahill tidak mendetail berapa lama sidang masalah itu akan ditunda, tetapi dia memberi pembela dua minggu untuk menanggapi mosi.

Baca juga: Joe Biden Perketat Aturan Kontrol Senjata, Buntut Penembakan di Colorado

Alissa menggunakan seragam biru penjara, sandal berwarna jingga, dan masker putih.

Dia duduk di atas kursi roda, karena luka tembak di kakinya yang ia dapat saat diringkus oleh polisi.

Pria 21 tahun itu berbicara sekali untuk menjawab "ya", ketika ditanya apakah ia mengerti tentang tuduhannya.

"Kami tidak dapat melakukan lebih banyak sampai kami menerima hasil penilaian kesehatan mental Alissa dan kami tidak dapat melakukannya sampai kami menerima temuan dari pemerintah,' ujar jaksa Kathryn Herold.

Tidak ada pembelaan yang dimasukkan dan dia akan terus ditahan tanpa ikatan.

Pada Senin (22/3/2021), Alissa melepaskan tembakan ke supermarket King Soopers, sesaat sebelum jam 3 sore. Ia menembak mati 2 orang di luar, kemudian 8 orang lagi di dalam toko.

Dia digambarkan oleh keluarga sebagai "pecundang" yang "tidak pernah punya pacar", tetapi memiliki masalah temperamen, hampir sepanjang hidupnya.

Dia belum menjelaskan apa yang memotivasi dirinya untuk melakukan penyerangan tersebut.

Ketika polisi mengepung toko pada Senin (22/3/2021), sekitar 20 menit setelah dia mulai membunuh, dia melepas pakaiannya dan menyerah, kemudian meminta untuk berbicara dengan ibunya.

Rugers AR-556 merupakan gaya senapan serbu yang digunakan Alissa untuk membunuh. Dia membelinya sepekan sebelum pembantaian pada 16 Maret.

Baca juga: Tersangka Penembakan Colorado Beli Senjata 6 Hari Sebelumnya, Polisi Masih Korek Motifnya

Alissa mengoceh di media sosial tentang Islamophobia, yang meretas ponselnya dan mengeluh tentang kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.

Kakak iparnya mengungkapkan bahwa Aloissa bekerja di restoran keluarga Timur Tengah, The Sultan Grill, dan dia tinggal di ruang bawah tanah mereka.

Dia mengatakan kepada The Sun pada Kamis (25/3/2021), bahwa pembunuhan itu telah menghancurkan keluarga mereka dan bahwa ayahnya yang berusia 65 tahun, Moustafa, tidak berhenti menangis sejak dia mengetahui bahwa putranya bertanggung jawab atas mereka.

Keluarga itu tinggal di Arvada, Colorado, sekitar 30 mil ( kilometer) tenggara Boulder.

Tidak jelas mengapa Alissa pergi ke King Soopers, atau sudah berapa lama dia merencanakan serangan penembakan itu.

Presiden Joe Biden pada Selasa (23/3/2021) menyerukan larangan tegas penggunaan senapan serbu di seluruh negeri setelah penembakan itu.

Biden juga mendesak Kongres untuk mengesahkan RUU untuk memperketat undang-undang tentang pemeriksaan latar belakang bagi orang-orang yang membeli senjata.

Usia korban Alissa berkisar antara 20 hingga 65 tahun. Beberapa bekerja di toko, beberapa pembeli, dan lainnya ada di sana untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca juga: Gedung Putih Keluarkan Pernyataan Soal Penembakan Massal Colorado

Para korban

Petugas Eric Talley (51 tahun), ayah dari 7 anak adalah salah satu korban pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com