Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Luncurkan Rudal, Biden: Itu Bukan Provokasi

Kompas.com - 24/03/2021, 16:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menanggapi kabar Korea Utara yang meluncurkan rudal jarak pendek.

Peluncuran itu merupakan manuver pertama yang dilakukan Pyongyang sejak Biden menjabat pada 20 Januari lalu.

Sepanjang akhir pekan, muncul kabar negara pimpinan Kim Jong Un itu menembakkan proyektil ke udara.

Baca juga: Bermaksud Tantang Biden, Korea Utara Uji Coba Rudalnya

Namun, proyektil itu diketahui merupakan rudal penjelajah non-balistik, yang tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Peluncuran yang awalnya diberitakan media AS, kini sudah mendapat konfirmasi Washington maupun Korea Selatan.

Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Korea Selatan, dua rudal penjelajah itu ditembakkan ke Laut Kuning dari Onchon, Minggu (21/3/2021).

Insiden itu terjadi setelah Korea Utara mengritik langkah AS dan Seoul yang tetap menggelar latihan militer gabungan.

"Kami sudah mendapatkan konfirmasi bahwa tidak ada yang berubah," jelas Biden saat dikonfirmasi awak media.

Dilansir BBC Selasa (23/3/2021), presiden 78 tahun tersebut ditanya apakah Pyongyang telah memprovokasi AS.

Baca juga: Menhan AS ke Korea Utara: Kami Siap Bertempur Malam Ini Juga

"Tidak, berdasarkan kementerian pertahanan, ini hal biasa. Tidak ada hal besar dari perbuatan mereka," kata dia.

Resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menghasilkan sanksi, melarang Korea Utara menembakkan rudal balistik yang dianggap berbahaya.

Sejumlah pejabat senior AS juga menerangkan, apa yang dilalukan negara penganut ideologi Juche itu melakukan "latihan militer normal".

Para pejabat itu menerangkan, mereka kini tengah merampungkan tahap akhir kebijakan terhadap Pyongyang.

Baca juga: Korut Putus Hubungan dengan Malaysia Usai Warganya Diekstradisi ke AS

Mereka berencana mengundang para penasihat keamanan dari Korea Selatan dan Jepang untuk berdiskusi.

Sebelumnya, pemerintahan Biden diketahui sudah mencoba mendekati Korea Utara dan membuat kontak diplomatik.

Pyongyang saat ini masih belum mengakui pemerintahan AS yang sekarang, di mana relasi dua negara masih dalam kondisi tegang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com