Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Korea Utara Masih Pincang, Kim Jong Un Tetap Bangun Apartemen

Kompas.com - 24/03/2021, 11:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meresmikan pembangunan 10.000 apartemen baru di ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

Kabar tersebut diwartakan oleh media resmi pemerintah KCNA pada Rabu (24/3/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Pembangunan tersebut tetap dilakukan meski krisis ekonomi menghantam negara itu dan telah membuat proyek konstruksi lainnya terhenti.

Kim Jong Un menghadiri peresmian dimulainya pembangunan tahap pertama untuk proyek tersebut pada Selasa (23/3/3021).

Baca juga: Xi Jinping dan Kim Jong Un Bertukar Pesan Perkuat Hubungan untuk Hadapi Kekuatan Musuh

10.000 apartemen tersebut merupakan bagian dari 50.000 apartemen yang rencananya akan dibangun sebagai bagian dari rencana lima tahunan yang diumumkan pada Januari.

"Tidak ada yang lebih berharga, terhormat, dan lebih bahagia daripada mendedikasikan keringat dan semangat kami untuk membangun jalan yang ideal," kata Kim, menurut KCNA.

KCNA melaporkan, pemerintah Korea Utara memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut karena ingin meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya.

Rencana baru Kim yang ambisius untuk lima tahun ke depan tersebut ditujukan untuk mengembangkan ekonomi Korea Utara.

Baca juga: Adik Kim Jong Un Lancarkan Kritikan ke AS dan Korea Selatan

Tetapi, rencana terbaru tersebut mungkin akan goyah karena negara itu menghadapi tantangan besar, termasuk sanksi internasional yang dikenakan atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Sebelumnya, pejabat AS mengatakan bahwa Korea Utara menguji coba dua rudal pendek pada akhir pekan lalu.

Namun, Amerika Serikat (AS) sepertinya tidak terlalu memperbesar uji coba tersebut sejak Presiden AS Joe Biden naik ke keprabon.

Alih-alih mengecam tindakan yang dilakukan Korea Utara, pemerintahan Biden mengatakan Washington masih terbuka untuk berdialog dengan Pyongyang.

Baca juga: Kritik Militernya, Kim Jong Un Nilai Tentaranya Kurang Disiplin

Pemerintah yang salah urus, bencana alam, dan lockdown ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 membuat perekonomian Korea Utara semakin pincang.

PBB bahkan memperingatkan tentang adanya kemungkinan kekurangan pangan dan bencana kemanusiaan lainnya di Korea Utara.

“Berisiko bagi Kim Jong Un untuk memulai proyek konstruksi profil tinggi lainnya ketika proyek-proyek utama negara lain tertunda sangat parah,” kata Chad O'Carroll, CEO Korea Risk Group, sebuah lembaga yang memantau Korea Utara.

Namun, tambah O'Carroll, peresmian pembangunan apartemen tersebut mungkin menandakan bahwa diakhirinya lockdown yang ketat di Korea Utara.

“Beberapa input konstruksi dari luar negeri akan dibutuhkan untuk apartemen baru ini, yang hanya akan mungkin diperoleh jika Korea Utara mulai mengizinkan impor lagi,” kata O'Carroll.

Baca juga: Terkuak, Trump Pernah Tawari Kim Jong Un Naik Air Force One

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com