Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Luapkan Amarah Soal Isu Rasial dan Islamophobia, Pelaku Penembakan Colorado Disebut Punya Gangguan Mental

Kompas.com - 24/03/2021, 07:12 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

COLORADO, KOMPAS.com - Pelaku penembakan massal di sebuah supermarket di Colorado, AS atas nama Ahmad Alissa, pernah menyampaikan amarahnya secara online tentang isu rasial dan menuduh islamophobia meretas teleponnya, menurut laporan oleh FBI.

Pria berusia 21 tahun itu sempat bertanya apakah dia dapat berbicara dengan ibunya setelah menyerahkan diri kepada polisi usai melakukan kejahatan yang merenggut 10 nyawa pada Senin (22/3/2021).

Saat akan dibekukan, pria kelahiran Suriah ini menanggalkan pakaiannya dan meletakkan senapan, pistol, dan rompi taktis Ruger AR-556 miliknya di lorong supermarket.

Alissa digambarkan oleh keluarganya sendiri memiliki “gangguan jiwa.” Pria ini lahir di Suriah dan pindah ke AS ketika berusia tiga tahun. Dia sempat menjadi seorang pegulat saat sekolah menengah.

Sekarang dia tinggal di Arvada, Colorado, sekitar 30 mil dari toko grosir yang menjadi targetnya.

Baca juga: Penembakan Massal Colorado Tewaskan 10 Orang, Ini Identitas Polisi yang Meninggal

Pada pukul 2.40 siang Senin (22/3/2021), Alissa menembaki pengunjung di King Soopers di Boulder, dan menewaskan sepuluh orang.

Polisi meringkusnya pada pukul 15.28 dan membawanya ke rumah sakit untuk dirawat karena luka di kaki. Setelah keluar dari rumah sakit, dia sekarang berada di Penjara Boulder County.

Polisi belum memastikan motifnya. Dia telah didakwa dengan sepuluh tuduhan pembunuhan.

Dalam unggahan di Facebook selama 18 bulan terakhir, dia mengeluh karena tidak memiliki pacar, mengoceh tentang Presiden Trump dan berbicara tentang keyakin agamanya.

The New York Times melaporkan pada Selasa (23/3/2021) bahwa dia diketahui oleh FBI karena terkait dengan orang lain yang telah diselidiki untuk hal lain. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Saudaranya mengonfirmasi identitasnya sebagai pelaku penembakan dalam sebuah wawancara dengan The Daily Beast pada Selasa. Dia disebut “paranoid' dan “sangat antisosial.

Namun saudaranya bersikeras penembakan itu tidak bermotif politik dan berkata: “(Itu) sama sekali bukan pernyataan (politik), itu penyakit mental.

Menurut dia, saudaranya dulu sering diintimidasi di sekolah menengah. Awalnya dia seperti anak yang ramah, tetapi setelah dia masuk sekolah menengah dan sering diintimidasi, dia mulai menjadi anti-sosial.

Baca juga: Ini Dia Identitas 10 Korban Penembakan Massal Colorado yang Dirilis Polisi

Orang lain yang mengenalnya mengatakan kepada The Denver Post, bahwa Alissa “kejam.” Orang lain mengaku takut berada disekitarnya, terlebih dia pernah mengancam akan membunuh rekan satu tim.

“Agak menakutkan berada di sekitarnya. Pada tahun seniornya, selama gulat untuk seleksi universitas, dia benar-benar kalah dalam pertandingannya dan keluar dari tim dan berteriak di ruang gulat, seperti akan membunuh semua orang.”

“Tidak ada yang percaya padanya. Kami semua hanya ketakutan olehnya, tetapi tidak ada yang melakukan apa-apa,'' kata Dayton Marvel melansir Daily Mail.

Yang lain, Angel Hernandez, mengenang sebuah insiden di mana pegulat lain menggodanya karena kalah dan dia mulai meninju temannya itu.

Alissa pernah ditangkap setidaknya satu kali sebelumnya, termasuk pada 2017. Saat itu dia meninju seseorang yang mengolok-olok rasnya.

Baca juga: Pelaku Penembakan Massal Colorado yang Tewaskan 10 Orang Terungkap, Ini Namanya...

Dalam sebuah unggahan di Facebook Juli 2019, dia mengoceh: “Ya jika orang-orang Islamofobia rasialis ini berhenti meretas ponsel saya dan membiarkan saya, mungkin saya bisa memiliki kehidupan normal.”

“Itu adalah pernyataan yang gila. Aku hanya tahu dia adalah anak yang cukup keren sampai sesuatu membuatnya marah, dan kemudian apa pun yang membuatnya marah, akan memnuatnya bertindak lebih jauh.

“Dia selalu berbicara tentang (bagaimana) orang-orang memandangnya. Kami selalu mengira dia mempermainkan kami .”

Hernandez, sesama pegulat menambahkan: “Dia akan berbicara tentang agamanya dan mengancam jika ada yang melakukan sesuatu kepadanya, dia akan mengajukan tuntutan kejahatan rasial dan mengatakan mereka mengada-ada.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com