Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Polisi Myanmar Tewas dan Tak Ada yang Mau Menguburnya...

Kompas.com - 20/03/2021, 16:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BAGO, KOMPAS.com – Organisasi layanan pemakaman berbasis komunitas di Bago, Myanmar, menolak mengebumikan jenazah seorang kapten polisi yang terlibat dalam penumpasan demonstran anti-junta militer.

"Polisi meminta sejumlah layanan pemakaman untuk membantu pengebumian tetapi mereka semua menolak," kata seorang warga Bago.

Melansir The Irrawaddy, Jumat (19/3/2021), polisi yang tewas tersebut adalah Kapten Kyaw Naing Oo (37).

Baca juga: Ikut Demo Tolak Junta Militer, PNS Myanmar Tewas Disiksa Pasukan Keamanan

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada The Irrawaddy, akhirnya petugas kepolisian menguburkan sendiri jenazah Kyaw Naing Oo.

Jenazah Kyaw Naing Oo dikebumikan di tempat pemakaman Sinpyukwin pada Selasa (16/3/2021) siang waktu setempat.

Polisi juga melakukan pengawalan selama prosesi pemakaman sebagaimana dilansir The Irrawaddy.

Baca juga: Alasan Senjata Dicuri, Pasukan Keamanan Myanmar Geledah Sejumlah Desa

Untuk menuju tempat pemakaman tersebut, jenazah Kyaw Naing Oo dibawa melewati jalan alternatif, bukan Jalan Pagoda Shwethalyaung yang biasanya digunakan untuk pemakaman.

“Mereka tidak menggunakan jalan biasa menuju pemakaman, menunjukkan bahwa mereka mencurigai publik,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kyaw Naing Oo tewas ketika sejumlah besar aparat kepolisian membubarkan mahasiswa pengunjuk rasa secara brutal di Ponnasu pada 14 Maret.

Baca juga: Anak Junta Diburu Massa Anti-kudeta Militer Myanmar untuk Beri Hukuman Sosial

Menurut Kepolisian Bago, Kyaw Naing Oo bertugas di kantor kepolisian daerah dan meninggal karena luka. Rincian lebih lanjut tidak diketahui.

Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan setelah menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Sejak saat itu, gelombang demonstrasi menentang kudeta terus bergelora dan pasukan keamanan Myanmar membubarkan demonstran dengan kekerasan, bahkan membunuh.

The Irrawaddy melaporkan, hampir 220 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 2.100 orang telah ditahan sejak kudeta militer.

Baca juga: Militer Myanmar Tambah Dakwaan Suap Kepada Aung San Suu Kyi, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com