LA PAZ, KOMPAS.com – Sama seperti kebanyakan siswa lain di seluruh dunia, Neydi mengikuti kelas secara virtual selama pandemi Covid-19.
Namun, Neydi mengikuti pembelajaran sekolah daring tidak dari rumahnya, tetapi dari tempat pemakaman umum di kota La Paz, Bolivia.
Bolivia adalah salah satu negara di dunia yang masih menutup sekolah selama wabah Covid-19 sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Mantan Atlet Olimpiade Tidak Punya Rumah Sudah 4 Tahun Tidur di Kuburan
Banyak orangtua di negara tersebut berupaya sekuat tenaga supaya anaknya tetap bisa mengikuti kelas secara virtual tak terkecuali ibunda Neydi, Jeanete Alanoca (30).
Pasalnya, Bolivia merupakan salah satu negara dengan akses kecepatan internet yang rendah.
Selain itu, harga komputer dan biaya untuk membeli paket data seluler masih sangat tinggi di negara yang terletak di Amerika Selatan tersebut.
Baca juga: Ibu Ini dan Anaknya Dipaksa Gali Kuburan Sendiri, Sebelum Dibunuh Pasangannya
Alanoca mencari nafkah dengan bekerja di Tempat Pemakaman Umum La Paz. Selain bekerja di sana, dia juga menyewakan tangga untuk para peziarah.
Karena keterbatasan Bolivia dalam hal teknologi dan jaringan internet, Alanoca akhirnya membawa Neydi ke Tempat Pemakaman Umum La Paz.
Di sana, Neydi bisa mengakses WiFi yang disediakan secara gratis untuk umum. Selain itu, di kompleks kuburan tersebut, Alanoca bisa sekaligus mengasuh putrinya tersebut.
Baca juga: Temuan Komplek Kuburan Tua, Ungkap Makna Gigi Rusa di Zaman Batu
Neydi juga tidak memiliki gawai sendiri sehingga dia harus menggunakan gawai ibunya untuk mengerjakan tugas sekolah selama pembelajaran daring.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.