Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Polisi Myanmar Tewas dan Tak Ada yang Mau Menguburnya...

BAGO, KOMPAS.com – Organisasi layanan pemakaman berbasis komunitas di Bago, Myanmar, menolak mengebumikan jenazah seorang kapten polisi yang terlibat dalam penumpasan demonstran anti-junta militer.

"Polisi meminta sejumlah layanan pemakaman untuk membantu pengebumian tetapi mereka semua menolak," kata seorang warga Bago.

Melansir The Irrawaddy, Jumat (19/3/2021), polisi yang tewas tersebut adalah Kapten Kyaw Naing Oo (37).

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada The Irrawaddy, akhirnya petugas kepolisian menguburkan sendiri jenazah Kyaw Naing Oo.

Jenazah Kyaw Naing Oo dikebumikan di tempat pemakaman Sinpyukwin pada Selasa (16/3/2021) siang waktu setempat.

Polisi juga melakukan pengawalan selama prosesi pemakaman sebagaimana dilansir The Irrawaddy.

Untuk menuju tempat pemakaman tersebut, jenazah Kyaw Naing Oo dibawa melewati jalan alternatif, bukan Jalan Pagoda Shwethalyaung yang biasanya digunakan untuk pemakaman.

“Mereka tidak menggunakan jalan biasa menuju pemakaman, menunjukkan bahwa mereka mencurigai publik,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kyaw Naing Oo tewas ketika sejumlah besar aparat kepolisian membubarkan mahasiswa pengunjuk rasa secara brutal di Ponnasu pada 14 Maret.

Menurut Kepolisian Bago, Kyaw Naing Oo bertugas di kantor kepolisian daerah dan meninggal karena luka. Rincian lebih lanjut tidak diketahui.

Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan setelah menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Sejak saat itu, gelombang demonstrasi menentang kudeta terus bergelora dan pasukan keamanan Myanmar membubarkan demonstran dengan kekerasan, bahkan membunuh.

The Irrawaddy melaporkan, hampir 220 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 2.100 orang telah ditahan sejak kudeta militer.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/20/165627970/ketika-polisi-myanmar-tewas-dan-tak-ada-yang-mau-menguburnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke