LONDON, KOMPAS.com - Kate Middleton melakukan kunjungan pribadi ke tugu peringatan korban penculikan dan pembunuhan, wanita London Sarah Everard. Kematiannya telah memicu perbincangan secara global tentang keamanan wanita.
"Dia ingin memberi penghormatan kepada Sarah dan keluarganya," kata orang dalam kerajaan kepada Orang-orang tentang kunjungan duchess ke tugu peringatan Clapham Common melansir Ny Daily News pada Minggu (14/3/2021).
"Dia ingat bagaimana rasanya berjalan-jalan di sekitar London pada malam hari," kata sumber dari Middleton (39 tahun).
Kate Middleton melakukan kunjungan mendadak ke sebuah tugu peringatan untuk Sarah Everard.
Namun kehadirannya menuai kritik dari publik london. Netizen dalam kicauannya terang-terangan menuduh aksi ini haya digunakan sebagai publikasi semata. Sorotan terlebih diberikan karena dia tidak menggunakan masker di masa pandemi.
"... Mencoba terlihat santai dan tidak ada di sana untuk PR tetapi tahu masker akan membuatnya terlalu tidak bisa dikenali," kicau @sarahlostctrl.
Yang lain menilai sebagai figur pemimpin masa depan Inggris kehadiran Kate yang tanpa mengikuti protokol kesehatan tidak hanya sia-sia dan seperti sebuah lelucon.
Kate Middleton is a future head of our police state. Her tribute is worse than meaningless, it is grotesque. https://t.co/qb8M7s9V1q
— Rivkah Brown (@RivkahBrown) March 13, 2021
Kematian wanita London ini telah mendorong banyak wanita untuk berbagi cerita tentang rasa takut mereka saat harus berjalan di malam hari.
BBC News melaporkan Everard bekerja sebagai eksekutif pemasaran. Wanita 33 tahun ini terakhir terlihat pada 3 Maret sekitar pukul 21.30 waktu setempat.
Dia dalam perjalanan pulang hampir 2,5 mil dari rumah seorang teman di Clapham Junction London Selatan ke Brixton.
Jenazahnya ditemukan Rabu (10/3/2021) di Kent, sekitar 40 mil tenggara ibu kota Inggris.
Seorang petugas Polisi Metropolitan berusia 48 tahun didakwa pada Jumat (12/3/2021) atas pembunuhannya.
Baca juga: Malam Memorial untuk Sarah Everard Korban Pembunuhan di London Berakhir Ricuh
Kasus ini telah menimbulkan kecaman global terhadap berbagai cara yang membuat perempuan selalu merasa tidak aman.
Perempuan hanya diminta untuk tidak keluar sendirian di malam hari, ketika kejahatan sedang mengintai terhadap mereka. Sementara tidak ada perubahan dari sistem keamanan dari waktu ke waktu.
Baroness Jenny Jones, dari Partai Hijau Inggris, menyarankan ada jam malam untuk pria di jalanan setelah jam 6 sore. Hal ini menurutnya dapat membuat wanita lebih aman, dan segala jenis diskriminasi akan berkurang.
Proposal itu dibuat sebagai tanggapan mengejek otoritas London yang dilaporkan mendesak wanita agar tidak keluar sendirian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.