Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadir di Memorial Sarah Everard, Kate Middleton Dikritik Netizen

Kompas.com - 15/03/2021, 06:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Kate Middleton melakukan kunjungan pribadi ke tugu peringatan korban penculikan dan pembunuhan, wanita London Sarah Everard. Kematiannya telah memicu perbincangan secara global tentang keamanan wanita.

"Dia ingin memberi penghormatan kepada Sarah dan keluarganya," kata orang dalam kerajaan kepada Orang-orang tentang kunjungan duchess ke tugu peringatan Clapham Common melansir Ny Daily News pada Minggu (14/3/2021).

"Dia ingat bagaimana rasanya berjalan-jalan di sekitar London pada malam hari," kata sumber dari Middleton (39 tahun).

Kate Middleton melakukan kunjungan mendadak ke sebuah tugu peringatan untuk Sarah Everard.

Namun kehadirannya menuai kritik dari publik london. Netizen dalam kicauannya terang-terangan menuduh aksi ini haya digunakan sebagai publikasi semata. Sorotan terlebih diberikan karena dia tidak menggunakan masker di masa pandemi.

"... Mencoba terlihat santai dan tidak ada di sana untuk PR tetapi tahu masker akan membuatnya terlalu tidak bisa dikenali," kicau @sarahlostctrl.

Yang lain menilai sebagai figur pemimpin masa depan Inggris kehadiran Kate yang tanpa mengikuti protokol kesehatan tidak hanya sia-sia dan seperti sebuah lelucon.

Baca juga: Kepolisian Metropolitan London Dibanjiri Kritikan karena Aksinya dalam Memorial Pembunuhan Sarah Everard

Kematian wanita London ini telah mendorong banyak wanita untuk berbagi cerita tentang rasa takut mereka saat harus berjalan di malam hari.

BBC News melaporkan Everard bekerja sebagai eksekutif pemasaran. Wanita 33 tahun ini terakhir terlihat pada 3 Maret sekitar pukul 21.30 waktu setempat.

Dia dalam perjalanan pulang hampir 2,5 mil dari rumah seorang teman di Clapham Junction London Selatan ke Brixton.

Jenazahnya ditemukan Rabu (10/3/2021) di Kent, sekitar 40 mil tenggara ibu kota Inggris.

Seorang petugas Polisi Metropolitan berusia 48 tahun didakwa pada Jumat (12/3/2021) atas pembunuhannya.

Baca juga: Malam Memorial untuk Sarah Everard Korban Pembunuhan di London Berakhir Ricuh

Kasus ini telah menimbulkan kecaman global terhadap berbagai cara yang membuat perempuan selalu merasa tidak aman.

Perempuan hanya diminta untuk tidak keluar sendirian di malam hari, ketika kejahatan sedang mengintai terhadap mereka. Sementara tidak ada perubahan dari sistem keamanan dari waktu ke waktu.

Baroness Jenny Jones, dari Partai Hijau Inggris, menyarankan ada jam malam untuk pria di jalanan setelah jam 6 sore. Hal ini menurutnya dapat membuat wanita lebih aman, dan segala jenis diskriminasi akan berkurang.

Proposal itu dibuat sebagai tanggapan mengejek otoritas London yang dilaporkan mendesak wanita agar tidak keluar sendirian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com