Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Minta India Kembalikan 8 Polisi yang Mengungsi

Kompas.com - 06/03/2021, 19:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Pemerintah Myanmar dilaporkan meminta India mengembalikan delapan polisi yang mencari suaka ke negaranya.

Dalam beberapa hari terakhir, sudah ada 30 polisi beserta keluarganya yang melintasi perbatasan.

Baca juga: Thailand dan Vietnam Bersiap Evakuasi Warga Negaranya dari Myanmar

Para penegak hukum itu menolak perintah dari junta militer untuk menekan pengunjuk rasa secara brutal.

Pejabat senior di Champhai, Negara Bagian Mizoram menyatakan, mereka menerima surat dari otoritas Distrik Falam.

Dalam suratnya, otoritas Falam meminta India mengembalikan delapan polisi Myanmar sebagai "tanda persahabatan".

Kepada Reuters, Wakil Komisioner Maria CT Zuali mengatakan, saat ini pihaknya menunggu arahan dari Kementerian Dalam Negeri India.

Dalam surat, negara yang dulunya bernama Burma itu menjabarkan detil empat polisi berumur 22-25 tahun, dan satu petugas perempuan.

"Untuk menjaga hubungan persahabatan antar-negara, Anda diminta menangkap mereka dan menyerahkan balik ke Myanmar," bunyi surat itu.

Kementerian dalam negeri tidak merespons akan surat itu. Sementara kementerian luar negeri mengaku masih memahami faktanya.

Dilansir Channel News Asia Sabtu (6/3/2021), di media sosial banyak aparat yang berbalik mendukung aksi unjuk rasa.

Namun, ini adalah kali pertama ada aparat yang memutuskan mengabaikan junta dan mencari suaka di negara tetangga.

Baca juga: Puluhan Polisi Myanmar Kabur ke India Menentang Perintah Tembaki Masyarakat Sipil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com