Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Pertama Kasus Infeksi Ulang Covid-19 dengan Varian Afrika Selatan Kritis

Kompas.com - 15/02/2021, 13:37 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Seorang pria di Perancis dalam kondisi kritis setelah terinfeksi varian virus corona Afrika Selatan, empat bulan setelah dia sebelumnya terinfeksi virus Covid-19.

Pasien ini merupakan kasus infeksi ulang pertama yang tercatat yang melibatkan mutasi virus Covid-19, menurut dokter di Perancis.

Pria berusia 58 tahun ini mengalami infeksi ringan pada September. Pasien yang memiliki riwayat asma ini kembali dirawat di rumah sakit bulan lalu, dan tetap dalam kondisi kritis, menurut sebuah makalah yang dibagikan Jumat oleh jurnal Clinical Infectious Diseases.

Penulis jurnal itu mencatat kasus infeksi ulang seperti ini “tetap langka bahkan mungkin diremehkan.” Tapi ilmuwan mendesak penyelidikan lebih lanjut tentang “kekebalan silang antara varian virus” dan efektivitas vaksin terhadapnya.

Berita itu muncul ketika laporan varian, yang disebut B. 1.351, telah meningkat secara global. Diantaranya termasuk 13 kasus di lima negara bagian Amerika Serikat (AS), menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Dengan meningkatnya prevalensi mutasi, para ilmuwan menyatakan keprihatinan atas varian Covid-19. Terlebih dengan adanya dua varian lainnya yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan Brasil.

Varian virus dikhawatirkan dapat menjadi sumber utama infeksi, dan menghindari vaksin virus corona yang dikembangkan sebelum varian tersebut terdeteksi.

Baca juga: Singapura Identifikasi Kasus Pertama Infeksi Ulang Covid-19

Studi tentang vaksin yang diproduksi oleh pembuat obat Moderna, Pfizer-BioNTech, AstraZeneca-Oxford dan Novavax tampaknya menunjukkan vaksin bekerja melawan varian B. 1.351, tetapi memiliki efektivitas yang lebih rendah.

Menurut Perusahaan Bioteknologi Maryland Novavax, data menunjukkan infeksi awal dari Covid-19, mungkin tidak sepenuhnya melindungi infeksi berikutnya oleh varian Covid-19 Afrika Selatan. Tetapi vaksinnya bisa memberikan perlindungan yang signifikan.

Terlepas dari kekhawatiran bahwa varian tersebut dapat memperpanjang upaya untuk mencapai herd immunity, para ahli memperingatkan laporan kasus infeksi ulang seperti yang terjadi di Perancis tidak umum.

Hal itu menunjukkan bahwa kekebalan masih dimungkinkan bagi banyak orang. Penelitian menunjukkan sel tubuh yang melawan virus mampu mengingat patogen dari penyakit dan serangan sebelumnya, baik membunuh infeksi atau menghentikan gejala yang lebih parah.

“Saya khawatir terutama bahwa beberapa dari kesimpulan terlalu dini yang dibuat ini dapat merampas harapan orang,” Angela Rasmussen, ahli virologi di Pusat Ilmu dan Keamanan Kesehatan Global Universitas Georgetown, sebelumnya mengatakan kepada The Washington Post.

“Saya khawatir pesan yang mungkin mereka terima adalah bahwa kita tidak akan pernah bisa menghilangkan ini. Padahal sebenarnya bukan itu yang disarankan data."

Mengingat pengawasan varian yang terbatas, sulit untuk menilai seberapa umum infeksi ulang dapat terjadi, atau mengonfirmasi pernyataan peneliti Perancis bahwa kasus ini adalah yang pertama dari jenisnya.

Baca juga: Pasien Covid-19 Melahirkan Saat Koma, Baru Bertemu Bayinya 75 Hari Kemudian

Pada Jumat (12/2/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan telah menerima laporan awal dari Afrika Selatan tentang orang yang terinfeksi kembali dengan varian baru virus tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com