Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Satu Kasus Covid-19, Australia Sigap Lockdown Ketat 2 Juta Warganya

Kompas.com - 01/02/2021, 22:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

PERTH, KOMPAS.com - Pemerintah Australia memberlakukan lockdown penuh untuk 2 juta warganya di sebagian wilayah Australia Barat.

Penguncian ketat sejumlah wilayah itu akan dilakukan selama lima hari. Pasalnya seorang penjaga keamanan hotel telah dinyatakan positif terkena virus corona.

“Wilayah metropolitan Perth dan wilayah Peel dan Barat Daya negara bagian Australia sekarang berada dalam "penguncian penuh," Perdana Menteri Australia Mark McGowan mengumumkan pada Minggu (1/2/2021) melansir CNN.

Dengan aturan itu penduduk hanya dapat meninggalkan rumah mereka untuk belanja penting, kebutuhan medis, olahraga, dan untuk pekerjaan yang tidak bisa dilakukan di rumah atau dari jarak jauh.

Sekolah, sebagian besar bisnis, tempat hiburan, dan tempat ibadah semuanya tutup, dan restoran dibatasi hanya untuk pesanan yang dibawa pulang.

"Ini adalah situasi yang sangat serius dan kita masing-masing harus melakukan semua yang kita bisa secara pribadi untuk membantu menghentikan penyebaran di masyarakat," kata McGowan.

Wilayah metropolitan Perth serta wilayah Peel dan South West memiliki populasi gabungan lebih dari 2 juta orang. Sebagian besar penduduk tinggal di ibu kota negara bagian Perth.

Tindakan drastis itu dilakukan setelah seorang pria berusia dua puluhan yang bekerja sebagai penjaga keamanan di Sheraton Four Points, fasilitas karantina hotel, dinyatakan positif mengidap virus corona.

Baca juga: Australia Setujui Vaksin Pfizer, Begini Proses Vaksinasinya...

Dari empat kasus aktif di hotel saat pria itu sedang dalam shift, dua membawa virus corona varian Inggris dan satu virus corona varian Afrika Selatan, yang diyakini lebih menular daripada varian lain.

"Kami diberitahu bahwa penjaga itu bekerja di lantai yang sama, bagian kasus varian positif Inggris," kata McGowan.

Pria itu telah bekerja dua shift 12 jam pada 26 dan 27 Januari. Maka dia diyakini kemungkinan tertular varian Inggris.

Perdana Menteri menambahkan, meskipun dia mengatakan "bagaimana tepatnya infeksi itu didapat masih dalam penyelidikan."

Pejabat meminta semua orang yang mengunjungi daftar tempat tertentu pada tanggal tertentu untuk diuji. Semua kontak dekat pria tersebut harus dikarantina selama 14 hari.

"Warga Australia Barat telah melakukannya dengan sangat baik untuk waktu yang lama, tetapi minggu ini sangat penting bagi kami untuk tinggal di rumah, menjaga jarak fisik dan kebersihan pribadi, dan diuji jika Anda memiliki gejala," kata McGowan.

Dengan populasi sekitar 2,76 juta, Australia Barat telah mencatat 902 kasus virus corona sejak pandemi dimulai. Departemen Kesehatan Negara Bagian mencatat saat ini hanya ada 12 kasus aktif di wilayah itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com