Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Menlu AS yang Baru, Ini Janji Antony Blinken

Kompas.com - 28/01/2021, 05:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Antony Blinken memulai hari pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Rabu (27/1/2021).

Dia berjanji untuk memperbaiki hubungan AS dengan mitra global dan menunjukkan kepada dunia bahwa AS dapat memimpin sambil menangani perubahan iklim, erosi demokrasi, dan masalah kompleks lainnya.

Ketika memasuki Gedung Kementerian Luar Negeri AS, Blinken disambut dengan tepuk tangan meriah oleh karyawan di sana.

Dilansir dari Reuters, Blinken sempat menjadi Wakil Menteri Luar Negeri AS di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama.

Baca juga: Sah, Antony Blinken Jadi Menteri Luar Negeri AS

“Dunia sedang mengawasi kita sekarang. Mereka ingin tahu apakah kita bisa menyembuhkan bangsa kita,” ujar Blinken.

“Mereka ingin melihat apakah kita akan memimpin dengan kekuatan kita. Dan apakah kita akan menghargai diplomasi dengan sekutu dan mitra kita untuk memenuhi tantangan besar di zaman kita,” imbuh Blinken.

Dia menyebut tantangan yang kini ada di depan mata seperti pandemi virus corona, perubahan iklim, ekonomi global, ancaman terhadap demokrasi, dan perjuangan keadilan rasial.

Selain itu, dia juga menyebut bahaya terhadap keamanan dan stabilitas global yang ditimbulkan oleh saingan dan musuh.

Baca juga: Menlu AS: China Lakukan Genosida terhadap Etnik Uighur di Xinjiang

Dia tidak menjawab pertanyaan reporter yang menanyakan di belahan dunia mana yang menjadi prioritas tertingginya.

Sebelum Joe Biden menjabat sebagai Presiden AS, mantan Presiden AS Donald Trump mengusung kebijakan yang populer dengan sebutan “America First”.

Kebijakan tersebut dinilai merusak aliansi yang telah dijalin oleh Washington sejak dulu kala.

Penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari oleh massa pendukung Trump semakin merusak posisi global Amerika.

Baca juga: China Sebut Menlu AS Mike Pompeo Seperti Belalang Sembah

Blinken mengatakan Kementerian Luar Negeri AS harus bekerja untuk membentuk front persatuan dengan sekutu untuk melawan tantangan.

“Saya tahu bahwa Kementerian Luar Negeri yang saya masuki hari ini tidak sama dengan yang saya tinggalkan empat tahun lalu,” kata Blinken.

“Banyak yang berubah. Dunia telah berubah. Kementerian telah berubah. Dunia sedang memperhatikan kita sekarang. Mereka ingin tahu apakah kita bisa menyembuhkan bangsa kita,” tutur Blinken.

Blinken merupakan seorang diplomat veteran yang dekat dengan Presiden Joe Biden yang baru dilantik.

Blinken memperoleh 78 suara persetujuan dari anggota Senat AS, berbanding dengan 22 suara penolakan.

Baca juga: Menlu AS Sebut Iran sebagai Bajak Laut di Selat Hormuz

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com