Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Akses Pendidikan di Kolombia, Aktivis Cilik Ini Diancam Dibunuh

Kompas.com - 27/01/2021, 19:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

"Kritik adalah bagian dari hidup, dan saya menyambutnya selama itu membangun dan menghormati. Tapi jelas tidak ada tempat untuk penghinaan dan ancaman,” kata Francisco kepada BBC.

Francisco mengatakan, dia memulai karirnya sebagai aktivis pada usia enam tahun, ketika dia mulai menghadiri aksi protes menentang adu banteng bersama keluarganya.

Kecintaannya pada alam membuatnya terlibat dalam isu lain, seperti gerakan daur ulang atau kampanye menentang penambangan di cagar alam.

"Saya dibesarkan di pegunungan dengan bebek, ayam, kambing, dan burung. Itu memotivasi saya untuk menjadi pembela hak-hak hewan dan kemudian aktivis lingkungan," kata Francisco.

Pada 2019, Francisco mendirikan kelompok lingkungan bernama Guardians of Life alias Penjaga Kehidupan di kampung halamannya di Villeta, sekitar 90 kilometer dari Bogota.

Baca juga: Aktivis HAM Wanita Ditembak Mati Pria Bersenjata di Afghanistan

Dia dan enam temannya dari sekolah memulai dengan berbaris ke pusat kota, memungut sampah di sepanjang jalan, dan meneriakkan slogan tentang perubahan iklim.

Kini, kelompok tersebut memiliki lebih dari 200 anggota di 11 provinsi di seluruh Kolombia. Tak hanya itu, anggota Guardians of Life juga berasal dari Meksiko dan Argentina.

Francisco juga merupakan bagian dari gerakan yang diinisiasi Greta Thunberg yakni Fridays for Future.

"Anak-anak perlu bersuara dalam topik besar saat ini, seperti perubahan iklim atau kebijakan ekonomi. Kami bukan hanya masa depan. Kami sudah terpengaruh oleh keputusan yang diambil orang dewasa," imbuh Francisco.

Ibu Francisco, Ana Maria Manzanares, berharap ancaman baru-baru ini terhadap putranya di Twitter tidak lebih dari lelucon yang kejam.

Baca juga: Louis Vuitton Produksi Matras Yoga Berbahan Kulit Sapi, Aktivis Hindu Tak Terima

Dia menuturkan, pejabat pemerintah telah meneleponnya untuk menawarkan dukungan mereka dan sedang menyelidiki siapa yang mungkin berada di balik pesan tersebut.

"Ini situasi yang sulit. Tapi saya yakin anak saya bisa tetap fokus pada apa yang dia suka dan melupakannya," tutur Manzanares.

Pekan lalu, Presiden Kolombia Ivan Duque berjanji untuk menemukan "bandit" yang mengancam Francisco.

Polisi mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.

Baca juga: Dijebak Masuk Iran, Aktivis Ini Dieksekusi dengan Cara Digantung

Menurut catatan PBB, sebanyak 53 pembela hak asasi manusia dibunuh di Kolombia pada 2020 dan tambahan 80 pembunuhan pemimpin masyarakat masih diselidiki.

Global Witness, sebuah kelompok hak asasi manusia internasional, menyatakan bahwa 64 pemerhati lingkungan tewas di Kolombia pada 2019.

Tingginya jumlah kematian pemerhati lingkungan menjadikan Kolombia sebagai negara paling berbahaya bagi aktivis lingkungan tahun itu.

Baca juga: Joshua Wong dan Dua Aktivis Pro-demokrasi Hong Kong Dipenjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com