NEW DELHI, KOMPAS.com – Para petani India selama berbulan-bulan berkemah di pinggiran New Delhi sebagai protes terhadap undang-undang pertanian yang baru.
Pada Selasa (26/1/2021), ribuan orang menyerbu New Delhi dengan mengendarai traktor sehingga membentuk antrean panjang ke ibu kota India itu.
Mereka menerobos barikade polisi, menerjang gas air mata, dan menyerbu Benteng Merah bersejarah saat negara itu merayakan Hari Republik.
AFP merangkum permasalahan di sektor pertanian di India dan tantangan Perdana Menteri India Narendra Modi sejak berkuasa pada 2014.
Baca juga: Puluhan Ribu Petani India Kendarai Traktor Serbu Ibu Kota untuk Memprotes Modi
Sektor pertanian India sangat luas dan di sisi lain dinilai bermasalah.
Pertanian menyediakan mata pencaharian bagi hampir 70 persen dari 1,3 miliar rakyat India dan menyumbang sekitar 15 persen dari perekonomian India.
"Revolusi Hijau" yang dicanangkan pada dekade 1970-an mengubah India dari negara yang sering kekurangan pangan menjadi negara yang surplus bahan pangan, bahkan menjadi eksportir.
Tetapi selama beberapa dekade terakhir, pendapatan dari sektor pertanian sebagian besar mengamali stagnasi dan sektor ini sangat membutuhkan investasi dan modernisasi.
Lebih dari 85 persen petani memiliki lahan kurang dari dua hektare.
Kurang dari satu dari seratus petani memiliki lebih dari 10 hektare, menurut survei Kementerian Pertanian India pada 2015 hingga 2016.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan