Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

33 Anak Hilang Ditemukan dalam Operasi Anti Perdagangan Manusia

Kompas.com - 24/01/2021, 12:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Tiga puluh tiga anak hilang ditemukan bulan ini dalam operasi anti perdagangan manusia yang dipimpin oleh kantor lapangan FBI di Los Angeles.

Melansir CNN pada Sabtu (23/1/2021), dari 33 anak yang ditemukan selama "Operation Lost Angels", delapan diantaranya telah mengalami eksploitasi secara seksual pada saat mereka mereka ditemukan oleh FBI. Operasi dimulai pada 11 Januari.

FBI melaporkan dua anak ditemukan beberapa kali selama operasi. Temuan itu tidak jarang terjadi, korban yang telah diselamatkan bisa kembali ke perdagangan seks komersial "baik secara sukarela atau dengan paksaan, atau penipuan."

Siklus berbahaya ini menyoroti tantangan yang dihadapi korban dan yang dihadapi oleh penegak hukum, ketika mencoba mencegah korban kembali ke situasi eksploitatif tersebut.

“Para korban mungkin tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai diperdagangkan atau bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang diperdagangkan," menurut pernyataan FBI.

Baca juga: Rumor Sebut Kim Jong Un Habiskan Uang dari Penyelundupan Narkotika, Senjata dan Perdagangan Manusia

Beberapa korban lain yang berada selama operasi itu pernah dieksploitasi secara seksual, dan dianggap rentan mengalami keguguran.

FBI menyatakan seorang tersangka pedagang manusia menghadapi dakwaan negara sebagai akibat dari operasi tersebut dan beberapa penyelidikan lainnya sudah dibuka.

Beberapa dari korban yang diselamatkan anak kecil. Mereka ditangkap karena pelanggaran masa percobaan, perampokan, atau pelanggaran ringan lainnya.

Sementara seorang anak menjadi korban penculikan orang tua tanpa hak asuh, menurut pernyataan itu.

“Januari adalah Bulan Kesadaran Perdagangan Manusia. Ditemukan banyak kasus untuk kejahatan terkait perdagangan seks dan tenaga kerja. Jumlahnya meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir," kata pernyataan itu.

Kristi Johnson, asisten direktur yang bertanggung jawab atas kantor lapangan Los Angeles mengatakan FBI menganggap perdagangan manusia sebagai perbudakan modern. Anak di bawah umur yang terlibat dalam perdagangan seks komersial dianggap sebagai korban.

Operasi ini terus meningkatkan sumber daya selama periode waktu terbatas, dan diklaim mencapai kesuksesan besar. FBI dan mitranya menyelidiki perdagangan seks anak setiap hari sepanjang tahun dan sepanjang waktu.

Operasi tersebut melibatkan Departemen Kepolisian Los Angeles, Departemen Sheriff County Los Angeles, dan lebih dari dua lusin badan penegakan hukum lainnya bersama dengan Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi, Departemen Layanan Anak dan Keluarga California, dan organisasi advokasi korban.

Baca juga: Penjahit di Australia Hadapi Tingkat Eksploitasi Tinggi dan Dibayar Rendah

FBI bekerja sama dengan mitranya untuk menyediakan sumber daya bagi anak-anak yang diselamatkan, termasuk perawatan medis dan layanan hukum.

"Perdagangan manusia adalah kejahatan yang meluas dan berbahaya yang mengancam keselamatan orang-orang muda, yang merupakan masa depan komunitas kita," kata Kepala Polisi Los Angeles, Michel Moore.

Kami hanya dapat mulai mengambil kembali masa depan pemuda kami dengan kemitraan yang kuat yang dibangun antara penyedia layanan yang luar biasa dan penegak hukum.

Siapa pun yang yakin bahwa mereka mungkin menjadi korban perdagangan manusia dapat menghubungi Hotline Pusat Sumber Daya Perdagangan Manusia Nasional di 888-373-7888 atau mengunjungi situs web hotline tersebut.

FBI juga memiliki informasi khusus mengenai perdagangan manusia di situsnya.

Baca juga: Ishak, Anak NTT, Ungkap Peningkatan Kekerasan dan Eksploitasi Saat Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com