WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersiap meninggalkan Gedung Putih, Rabu pagi (20/1/2021), dengan diiringi pencapaian buruk.
Trump akan mengakhiri kepresidenannya sebagai salah satu presiden paling tidak populer dalam sejarah AS.
Survei terakhir oleh Gallup yang dirilis pada Senin (18/1/2021) menunjukan, hanya 34 persen warga AS yang puas dengan kinerja Trump.
Angka kepuasan Trump ini adalah yang terendah sejak suami Melania tersebut berkuasa di "Negeri Paman Sam".
Baca juga: Trump Disebut Hanya Duduk Menonton TV Saat Kerusuhan di Capitol AS
Kepuasan terhadap Trump anjlok 12 persen sejak pilpres AS 3 November, yang disebabkan oleh penolakan dia terhadap hasil pemilu Amerika Serikat itu.
Rating Trump juga merosot buntut dari penyerbuan Capitol Hill dan pemakzulan kedua terhadapnya.
Angka ini sama dengan tingkat kepuasan terhadap mantan presiden Jimmy Carter dan George W Bush.
Rekor tingkat kepuasan paling rendah di akhir masa jabatan masih dipegang Harry Truman yaitu 32 persen.
Baca juga: Bayi Trump yang Jadi Simbol Protes Dimuseumkan di London
Trump mencatat rekor Gallup sebagai presiden dengan rataan tingkat kepuasan terendah. Tercatat hanya 41,1 persen yang puas dengan empat tahun masa kepresidenan Trump.
Angka ini memecahkan 68 tahun rekor terburuk yang dipegang Truman yaitu 45,4 persen.
Selama berkuasa, presiden berusia 74 tahun itu tidak pernah populer. Hal ini ditunjukkan dengan kegagalannya melewati angka kepuasan 50 persen.
Tingkat kepuasan tertinggi terhadap Trump adalah 49 persen pada awal tahun 2020 ketika dia dinyatakan tidak bersalah oleh Senat AS, dan pada masa awal penyebaran pandemi Covid-19.
Taipan real estate ini adalah satu-satunya presiden yang tidak pernah melewati angka kepuasan 50 persen, sejak Gallup melakukan survei tingkat kepuasan pada 1938.
Baca juga: 10 Kejahatan yang Bisa Membuat Donald Trump Dijebloskan ke Penjara
Trump juga menjadi Presiden AS dengan tingkat polarisasi paling tinggi.
Hanya 7 persen pendukung Partai Demokrat yang puas dengan kinerja Presiden Republikan ini.