Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Negara Mencoba Hidupkan Kembali Perundingan Damai Israel dan Palestina

Kompas.com - 13/01/2021, 23:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KAIRO, KOMPAS.com - Mesir melobi Jerman, Perancis dan Yordania untuk menghidupkan kembali perundingan damai antara Israel dan Palestina.

Namun bersamaan dengan inisiatif di Kairo, Israel mengizinkan pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat.

Pada Senin (11/1/2021), menteri luar negeri Jerman, Perancis, dan Yordania bertemu atas undangan pemerintah Mesir. Perundingan damai antara Israel dan Palestina menjadi agenda utama pembahasan.

Dalam pernyataan bersama, para menteri menjanjikan langkah-langkah praktis untuk mengupayakan "negosiasi yang kredibel” antara kedua negara.

Melansir DW Indonesia pada Selasa (12/1/2021), tujuan akhir perundingan adalah pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Baca juga: Insiden Pesta dan Alkohol di Makam Nabi Musa, Kelompok HAM Minta Ratu Musik Tekno Palestina Dibebaskan

Keempat negara mengamini dukungan bagi pemerintahan baru AS untuk memfasilitasi perundingan yang membidik "perdamaian yang komperhensif, adil dan berkelanjutan di kawasan.”

"Ada keinginan untuk membina kedekatan dengan Amerika Serikat untuk menghidupkan proses perdamaian yang memang harus dilakukan,” kata Menlu Perancis, Jean-Yves Le Drian, dalam jumpa pers bersama.

Adapun rekan sejawatnya dari Mesir, Menteri Luar Negeri Sameh Shukry, menegaskan pembentukan negara Palestina yang merdeka tidak boleh mengancam keamanan Israel.

"Keberadaan negara Palestina yang independen bersama negara Israel yang aman adalah jaminan utama mencapai stabilitas di kawasan kami,” kata Shukry.

Baca juga: Pulang dari Israel, Warga Uni Emirat Arab: Orang Palestina Terima Kami dengan Baik

Peluang emas pasca Trump

Upaya kemerdekaan Palestina mencatat kemunduran di era pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Selain menghentikan dukungan terhadap Otoritas Palestina, Trump juga mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, mendukung pemukiman Yahudi di Tepi Barat Yordan dan melangkahi Ramallah ketika menegosiasikan normalisasi diplomasi antara Israel dan negara-negara Arab.

Meski begitu, Palestina mengaku siap bekerjasama dengan pemerintahan baru AS di bawah Joe Biden.

Sementara itu Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sissi menegaskan status final bagi Palestina "akan mengubah realita politik dan keamanan di Timur Tengah ke arah yang lebih baik."

Menurutnya, keempat negara ingin memanfaatkan peluang emas mengakhiri kebuntuan antara Israel dan Palestina.

"Menimbang perubahan politik di kawasan dan di tingkat internasional,” kata dia merujuk pada suksesi di AS dan normalisasi diplomasi antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com