Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Cerita Dunia] Serba-serbi Tembok Berlin, Kenapa Dibangun dan Bagaimana Robohnya?

Kompas.com - 09/01/2021, 17:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Tanggal 13 Agustus 1961, Pemerintah Jerman Timur (yang saat itu diduduki Uni Soviet) membangun Tembok Berlin.

Tembok itu membagi Berlin jadi dua bagian, juga memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur.

Pemimpin komunis Jerman Timur, Walter Ulbricht, juga memulai penyegelan dari semua akses antara Berlin Timur dan Barat.

Baca juga: [Cerita Dunia] Ledakan Reaktor Nuklir Chernobyl, Petaka Nuklir Terburuk Sepanjang Sejarah

Para tentara awalnya meletakkan kawat berduri sepanjang 160 km di perbatasan Berlin Timur.

Kawat berduri itu lalu diganti dengan dinding beton setinggi 6 meter dan sepanjang 155 km, lengkap dengan menara jaga, pos senapan mesin, dan lampu sorot.

Lalu sepanjang 40 kilometer temboknya dilapisi dua dinding yang dijaga pengawas, anjing penjaga, lampu sorot dan senapan.

Bagian ini merupakan pusat dari setiap kegiatan dan penjagaan Tembok Berlin, agar orang-orang tidak bisa menyeberanginya.

Tembok Berlin terlihat dari samping Gerbang Brandenburg.Dok. KOMPAS/SVEN SIMON Tembok Berlin terlihat dari samping Gerbang Brandenburg.
Polisi Jerman Timur yang dikenal sebagai Volkspolizei atau Volpos berpatroli di Tembok Berlin siang dan malam.

Akibatnya, hubungan warga Berlin terputus. Orang-orang Berlin Barat sempat melakukan demo yang dipimpin Wali Kota Will Brand, tapi kurang direspons otoritas tertinggi Jerman Barat.

Baca juga: [Cerita Dunia] Berkembangnya Silicon Valley Berawal dari 8 Pengkhianat

Penjaga Jerman Timur juga menembaki setiap orang yang melarikan diri ke Jerman Barat.

Selama Tembok Berlin berdiri, ada sekitar 5.000 orang yang berhasil melarikan diri. Jumlah korban yang tewas diperkirakan 200-an orang.

Kenapa Tembok Berlin dibangun?

Pembangunan Tembok Berlin bermula dari Perjanjian Potsdam, yang membagi wilayah Jerman menjadi empat wilayah yang masing-masing dikuasai Amerika Serikat (AS), Britania Raya, Perancis, dan Uni Soviet.

Berdasarkan perjanjian ini, pihak Sekutu mempunyai kewenangan menduduki militer dan pembangunan kembali pasca-PD II. Sebagai ibu kota, Berlin masuk dalam kekuasaan Soviet.

Kemudian pada 7 Oktober 1949, Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dideklarasikan.

Tembok Berlinbritannica Tembok Berlin
Sejak itu, Soviet memiliki kewenangan penuh terhadap militer, polisi, dan administrasi di wilayah Jerman Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com