Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Akui Jumlah Kematian Covid-19 Tiga Kali Lipat Lebih Banyak dari Laporan Sebelumnya

Kompas.com - 30/12/2020, 16:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Statistik baru yang dirilis oleh pemerintah Rusia menunjukan jumlah kematian tiga kali lipat dari apa yang telah dilaporkan hingga saat ini.

Padahal sampai pertengahan bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin sempat menyatakan keberhasilan negara itu dalam menjaga tingkat kematian akibat Covid-19 tetap rendah.

Jumlah baru yang dirilis pada Senin (28/12/2020) oleh Rossat nyatanya menunjukan kondisi yang berbeda.

Badan statistik negara bagian Rusia itu melaporkan kematian dari semua penyebab di negara itu meningkat 229.732 dari Januari hingga November, selama periode waktu yang sama tahun lalu, menurut beberapa outlet berita yang menganalisis data tersebut.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Tatyana Golikova mengatakan lebih dari 81 persen dari peningkatan itu disebabkan oleh Covid-19, melansir Washington Examiner pada Rabu (30/12/2020).

Baca juga: Jumlah Kematian di Rusia Meningkat hingga 20,5 Persen Sejak Pandemi

Artinya setidaknya 186.000 orang Rusia meninggal selama periode itu karena virus tersebut. Hingga saat ini, Rusia baru melaporkan sekitar 55.000 kematian akibat virus corona.

Hingga Selasa (29/12/2020) sore, situs web yang berisi statistik baru tidak dapat diakses. Ketika link tersebut diklik, sebuah halaman muncul dengan kata-kata yang secara kasar dapat diterjemahkan menjadi "akses ditolak."

Menurut hitungan CNN berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, 186.000 kematian (angka yang kemungkinan lebih tinggi mengingat itu tidak termasuk Desember), akan membuat Rusia menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi ketiga dari negara mana pun di dunia yang telah melaporkan jumlahnya.

Rusia akan sedikit di bawah Brasil, yang memiliki 191.570 kematian, dan Amerika Serikat dengan 336.325.

Jumlah itu juga akan menjadikan Rusia negara terburuk ketiga untuk kematian akibat virus corona per 100.000 orang, dengan 128 kematian per 100.000 jiwa. Belgia melaporkan 168 kematian per 100.000 dan San Marino 169.

Baca juga: Menkes Rusia Sebut Vaksin Sputnik V Aman untuk Lansia 60 Tahun ke Atas

Berdasarkan jumlah kematian akibat virus corona yang dilaporkan sebelumnya di Rusia, hitungan CNN saat ini melaporkan negara tersebut memiliki 38 kematian akibat virus corona per 100.000.

Pada Agustus, Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin. Putin meyakinkan warganya bahwa vaksin tersebut aman, walaupun penggunaannya dilakukan sebelum uji klinis normal selesai.

Survei yang dilakukan oleh perusahaan pemungutan suara milik negara VCIOM dan lembaga pemungutan suara Levada menunjukan, hanya 38 persen orang Rusia yang berencana untuk mendapatkan vaksin sputnik V buatan pemerintahnya itu.

Baca juga: Program Vaksin Covid-19 di Rusia Sudah Dimulai, Meski Pengujian Massal Belum Selesai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com