TAIPEI, KOMPAS.com - Seorang pilot yang disalahkan karena menulari virus corona ke dua rekannya, dipecat oleh maskapai penerbangan Taiwan pada Rabu (23/12/2020).
Penularan lokal itu adalah yang pertama kalinya di Taiwan sejak April, mengakhiri 253 hari bebas infeksi Covid-19.
Kasus transmisi lokal pertama di Taiwan sejak April tercatat pada Selasa (22/12/2020), dengan pasien seorang wanita lokal yang berkontak dengan pilot asal Selandia Baru yang dipecat itu.
Baca juga: Penularan Lokal Covid-19 di Taiwan Muncul Lagi, Pertama Sejak April
Pilot EVA Airways Taiwan itu juga didenda 300.000 dollar Taiwan (Rp 151,5 juta), karena tidak jujur mengungkap kontak dan aktivitasnya saat diperiksa otoritas kesehatan.
EVA Airways dalam pernyataannya mengatakan, pilot telah melanggar peraturan pencegahan pandemi, dan menyebabkan kerusakan serius pada reputasi serta citra perusahaan.
Diberitakan AFP, pilot Selandia Baru itu tidak memakai masker saat bertugas awal bulan ini meski sudah diingatkan oleh seorang pilot Taiwan.
Rekannya itu bersama seorang rekan dari Jepang kemudian juga dinyatakan positif Covid-19, menurut EVA Airways.
Baca juga: Pilot Jadi Kambing Hitam Kasus Pertama Covid-19 di Taiwan Sejak April
Si pilot pembava virus corona (carrier) dilaporkan batuk-batuk selama penerbangan ke Amerika Serikat pada 12 Desember.
Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-ching pada Rabu (23/12/2020) menyampaikan, 170 dari 173 orang yang berkontak dengan wanita lokal yang terinfeksi itu dinyatakan negatif Covid-19, sedangkan tiga hasil lainnya akan menyusul.
Pihak berwenang juga mengungkapkan, pilot itu mengunjungi beberapa tempat termasuk dua department store, tetapi mengeklaim tidak ingat dari mana saja dia bepergian.
Dia juga tidak mengungkap kontaknya dengan wanita yang tertular virus corona.
Baca juga: Kapal Induknya Lintasi Selat Taiwan, China Berdalih Gelar Latihan
Para pilot yang tiba di Taiwan diharuskan menjalani karantina hanya tiga hari, lebih longgar dari syarat 2 minggu untuk pelancong internasional.
Namun Pemerintah Taiwan sekarang berniat memperketat aturan itu.
Kasus pertama sejak April ini menjadi pukulan bagi Taiwan, yang sempat dipuji karena responsnya menghadapi wabah Covid-19.
Sebelumnya Covid-19 di Taiwan mencatatkan 776 kasus dan 7 kematian, setelah menutup perbatasannya lebih awal dan menerapkan karantina ketat.
Sejak 12 April semua kasus berasal dari sejumlah kecil warga Taiwan yang pulang dari luar negeri, dan beberapa orang asing serta pekerja migran yang diizinkan masuk karena alasan bisnis.
Baca juga: Kapal Induk China Mendekat, Taiwan Kerahkan Kapal Perang dan Pesawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.