Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai Taiwan Pecat Pilot yang Tularkan Virus Corona Pertama Sejak April

Kompas.com - 24/12/2020, 14:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com - Seorang pilot yang disalahkan karena menulari virus corona ke dua rekannya, dipecat oleh maskapai penerbangan Taiwan pada Rabu (23/12/2020).

Penularan lokal itu adalah yang pertama kalinya di Taiwan sejak April, mengakhiri 253 hari bebas infeksi Covid-19.

Kasus transmisi lokal pertama di Taiwan sejak April tercatat pada Selasa (22/12/2020), dengan pasien seorang wanita lokal yang berkontak dengan pilot asal Selandia Baru yang dipecat itu.

Baca juga: Penularan Lokal Covid-19 di Taiwan Muncul Lagi, Pertama Sejak April

Pilot EVA Airways Taiwan itu juga didenda 300.000 dollar Taiwan (Rp 151,5 juta), karena tidak jujur mengungkap kontak dan aktivitasnya saat diperiksa otoritas kesehatan.

EVA Airways dalam pernyataannya mengatakan, pilot telah melanggar peraturan pencegahan pandemi, dan menyebabkan kerusakan serius pada reputasi serta citra perusahaan.

Diberitakan AFP, pilot Selandia Baru itu tidak memakai masker saat bertugas awal bulan ini meski sudah diingatkan oleh seorang pilot Taiwan.

Rekannya itu bersama seorang rekan dari Jepang kemudian juga dinyatakan positif Covid-19, menurut EVA Airways.

Baca juga: Pilot Jadi Kambing Hitam Kasus Pertama Covid-19 di Taiwan Sejak April

Si pilot pembava virus corona (carrier) dilaporkan batuk-batuk selama penerbangan ke Amerika Serikat pada 12 Desember.

Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-ching pada Rabu (23/12/2020) menyampaikan, 170 dari 173 orang yang berkontak dengan wanita lokal yang terinfeksi itu dinyatakan negatif Covid-19, sedangkan tiga hasil lainnya akan menyusul.

Pihak berwenang juga mengungkapkan, pilot itu mengunjungi beberapa tempat termasuk dua department store, tetapi mengeklaim tidak ingat dari mana saja dia bepergian.

Dia juga tidak mengungkap kontaknya dengan wanita yang tertular virus corona.

Baca juga: Kapal Induknya Lintasi Selat Taiwan, China Berdalih Gelar Latihan

Para pilot yang tiba di Taiwan diharuskan menjalani karantina hanya tiga hari, lebih longgar dari syarat 2 minggu untuk pelancong internasional.

Namun Pemerintah Taiwan sekarang berniat memperketat aturan itu.

Kasus pertama sejak April ini menjadi pukulan bagi Taiwan, yang sempat dipuji karena responsnya menghadapi wabah Covid-19.

Sebelumnya Covid-19 di Taiwan mencatatkan 776 kasus dan 7 kematian, setelah menutup perbatasannya lebih awal dan menerapkan karantina ketat.

Sejak 12 April semua kasus berasal dari sejumlah kecil warga Taiwan yang pulang dari luar negeri, dan beberapa orang asing serta pekerja migran yang diizinkan masuk karena alasan bisnis.

Baca juga: Kapal Induk China Mendekat, Taiwan Kerahkan Kapal Perang dan Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com