Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Rencana Darurat Militer hingga Angkat Ahli Teori Konspirasi untuk Lawan Biden, Trump Disebut "Sudah Gila"

Kompas.com - 21/12/2020, 12:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Trump kalah di hadapan hakim dari kedua belah pihak, termasuk beberapa yang dia tunjuk, dan beberapa teguran terkuat datang dari Partai Republik yang konservatif.

Mahkamah Agung, yang memiliki mayoritas konservatif 6-3 dan tiga orang yang ditunjuk Trump, telah menolak untuk menangani kasus itu.

Baca juga: Presiden Iran Gembira Melihat Donald Trump Lengser

Dalam pertemuan pada Jumat (18/12/2020), Giuliani mendorong Trump untuk merebut mesin pemungutan suara.

Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki kewenangan untuk melakukannya. Tidak jelas apa yang bisa dicapai dari langkah seperti itu.

Sementara, William Barr mengatakan kepada Associated Press pada Desember ini, bahwa Departemen Kehakiman dan DHS telah memeriksa klaim tentang mesin pemungutan suara.

"Sejauh ini, kami belum melihat apa pun untuk mendukungnya (kebenaran klaim),” ujar Barr. 

Lalu, Michael Flynn memberikan saran lebih jauh, dengan mengajukan kepada Trump rencana darurat militer dan menggunakan militer untuk menjalankan kembali pemilihan.

Kepala staf Mark Meadows dan penasihat Gedung Putih, Pat Cipollone, menyuarakan keberatan, kata orang-orang yang mengetahui pertemuan Jumat itu kepada berbagai kantor berita.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Mengapa Negara-negara Arab Kini secara Resmi Mengakui Israel? | Karena Bikin Susah, Trump Diminta Tetangganya Pindah dari Mar-a-Lago

Sementara, Trump membantah laporan yang beredar kencang soal darurat militer tersebut melalui akun Twitternya.

"Darurat Militer = Berita Palsu," tulisnya.

“Hanya laporan yang lebih buruk secara sengaja!” tambahnya.

John Bolton, pengganti Flynn sebagai penasihat keamanan nasional, mengatakan kepada CNN bahwa gagasan darurat militer "mengerikan" dan mengatakan Trump "tidak kompeten".

Trump menjawabnya, "Tahu apa Bolton, salah satu orang paling bodoh di Washington?"

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran: Lengsernya Trump Bukan Akhir Permusuhan dari AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com