Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Orangutan yang Diselundupkan ke Thailand Dipulangkan ke Indonesia

Kompas.com - 18/12/2020, 15:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Sepasang orangutan Sumatera diterbangkan pulang ke Indonesia pada Kamis (17/12/2020).

Melansir Euronews, kedua orangutan itu diselundupkan ke Thailand oleh penyelundup satwa liar saat masih bayi.

Kedua orangutan itu bernama Ung Aing dan Natalee. Mereka dibawa ke negara itu tiga tahun lalu.

Kini mereka berusia empat tahun. Polisi mengatakan Ung Aing dan Natalee dimaksudkan untuk dijual ke industri pariwisata.

Orangutan tersebut ditemukan setelah polisi mendapat informasi, tentang sebuah kendaraan yang menyeberang ke Thailand dari Malaysia pada Juni 2017.

Mereka diselamatkan bersama dengan 39 kura-kura Hamilton, 12 kura-kura India, dan enam rakun.

Sepasang orangutan tersebut sempat dikandangkan di pusat penyelamatan satwa liar di Thailand.

Baca juga: Langka, Orangutan Sumatera Berhasil Lahir di Kebun Binatang Belgia

Setelah kembali ke Indonesia, mereka akan menjalani program rehabilitasi sebelum dilepaskan kembali ke alam liar di Sumatera.

Ung Aing dan Natalee harus menjalani tes virus corona sebelum keberangkatan mereka. Proses ini dilakukan oleh para ahli hewan dari Universitas Chulalongkorn Bangkok, melansir AFP pada Kamis (17/12/2020).

Petugas sempat memberi makan keduanya pisang, kelapa, dan elektrolit melalui lubang kecil di kandang mereka.

Sempat bersembunyi di karung goni hewan-hewan itu pada awalnya ragu-ragu, tetapi akhirnya mengambil suguhan mereka.

Wakil Direktur Jenderal Taman Nasional dan Satwa Liar Thailand Prakit Vongsrivattanakul mengatakan, 69 orangutan yang diselundupkan telah dikirim kembali ke Indonesia sejak 2006. Banyak dari jumlah itu dapat kembali ke alam liar.

Baca juga: Pemburu Harimau Amur yang Bunuh, Kuliti dan Hendak Jual Satwa Itu Ditangkap

Meski kedua orangutan itu sedang dalam perjalanan pulang, hidup mereka masih dalam bahaya.

Orangutan Sumatera sangat terancam punah dan populasinya diperkirakan kurang dari 15.000 masih berada di alam liar.

Habitat hutan hujan orangutan Sumatera menyusut drastis selama beberapa dekade terakhir. Kerusakan habitat terjadi akibat penebangan, perkebunan kelapa sawit, dan pertambangan.

Hal itu mendorong orangutan Sumatera ke ambang kepunahan.

Perburuan ilegal spesies ini juga jadi salah satu faktor terbesar yang memengaruhi penurunan jumlah mereka.

Populasi orangutan terfragmentasi, terpecah oleh jalan dan perkebunan sehingga menjadi sasaran empuk bagi para pedagang,” menurut Masyarakat Orangutan Sumatera.

Pemburu sering menangkap orangutan untuk dijual sebagai hewan peliharaan.

Baca juga: Jika Pasar Basah Dibatasi, Perdagangan Satwa Liar Dikhawatirkan Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com