Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Salju Hantam Kota-kota di AS, Termasuk New York

Kompas.com - 18/12/2020, 09:53 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Badai salju dahsyat pertama musim ini melanda kota-kota di Amerika Serikat (AS), membuat para pejabat mendesak 50 juta penduduk di timur laut AS untuk tetap di rumah.

Melansir Aljazeera, badai musim dingin tahun ini datang dalam skala besar dan bersejarah di bagian timur laut AS pada Kamis (18/12/2020) melumpuhkan jalur perjalanan.

Gubernur Massachussets Charlie Baker di Twitter mengimbau, "Mengingat [salju] lebat dan kondisi perjalanan yang sulit, para pengemudi diharapkan menjauhi jalan selama badai berlangsung."

Dilaporkan Associated Press (AP), badai salju pertama di bagian Timur Laut AS musim dingin tahun ini mengubur bagian utara New York di bawah salju lebih dari 1 meter, memecahkan rekor di kota-kota besar dan kecil di seluruh wilayah.

Petugas yang membersihkan tumpukan salju dengan alat pengeruk membersihkan jalan saat salju menumpuk lebih dari 10 sentimeter setiap jam-nya.

Baca juga: Guatemala Diterpa Badai Eta, Korban Tewas Diperkirakan Capai 150 Orang

"Itu adalah badai yang sangat sulit dan cepat serta menurunkan jumlah salju yang luar biasa," kata Tom Coppola, pengawas jalan raya yang bertanggung jawab untuk menjaga 160 kilometer jalan di pinggiran kota Albany, Glenville, Kamis.

“Bahkan sampai pada titik di mana kami mengalami kesulitan mendorongnya dengan alat pengeruk.”

Badai salju turun 76 cm di Glenville antara pukul 01.00 hingga 06.00 pagi waktu setempat pada Kamis, meninggalkan pemandangan sunyi pepohonan bersalju, mobil yang terkubur, dan atap rumah ketika matahari akhirnya mengintip di siang hari.

"Jika Anda tidak harus pergi, mohon jangan keluar," kata Gubernur New York Andrew Cuomo, yang menyatakan keadaan darurat untuk 18 kabupaten atau county.

Dia mengatakan ada lebih dari 9.000 kasus pemadaman listrik, 600 kecelakaan dan dua korban jiwa pada Kamis siang.

Baca juga: Setelah Diterjang Topan Goni, Filipina Dilewati Badai Atsani

Menurut CBSN New York, di New Rochelle, Westchester County, sebuah atap toko Mavis Discount Tire sebagian runtuh tetapi tidak ada cedera yang dilaporkan. 

Di Broome County, di mana pusat regional Binghamton mendapat rekor salju 107 cm, Eksekutif County Jason Garnar mengatakan salju turun dengan kecepatan 10 hingga 12 cm per jam.

“Ini adalah curah hujan tercepat yang pernah saya temui,” kata Garnar.

Di Ithaca, Fred Cullin (23) membutuhkan waktu lebih dari satu setengah jam untuk menggali dari jalan masuk tepi danau yang curam yang dipenuhi salju setinggi hampir 3 kaki.

"Itu sangat gila," kata Cullin. “Menanjak di atas es, benar-benar menarik.”

Baca juga: Badai Delta Hantam AS, Calon Pengantin Ini Langsung Buru-buru Nikah

Sementara di sebagian besar Pennsylvania melihat akumulasinya dalam dua digit.

Boston memiliki lebih dari 23 cm salju pada Kamis pagi, memecahkan rekor sebelumnya 16,3 cm pada tahun 2013.

Di lingkungan Pelabuhan Boston, jalan-jalan sebagian besar kosong kecuali kelompok petugas pengeruk salju. Trotoar bersih di depan gedung apartemen mewah, toko, dan menara perkantoran.

“Sudah lama kita tidak mengalami ini,” kata Mark Pusung, warga Pelabuhan berusia 33 tahun yang sedang berjalan-jalan dengan anjing Shar-Pei Muffin miliknya.

"Saya ingin anjing saya mengalaminya karena dia bisa berlarian."

Baca juga: Trump Beri Tanda Tangannya kepada Korban Badai Laura: Harganya Rp 145 Juta

Xicheng Cai (28) seorang konsultan yang tinggal dan bekerja di Pelabuhan, mengenakan apa yang dia sebut sebagai perlengkapan kutub lengkapnya, termasuk memakai sepatu bot, celana anti-angin dan kacamata ski.

“Luar biasa,” katanya tentang badai salju tahun ini. “Seperti inilah seharusnya Natal terlihat.”

Beberapa blok jauhnya dari Xicheng Cai, Sara Boxell (33), yang tinggal di South Boston, sedang berlari sejauh 6,4 km.

“Saya menyukainya,” katanya. "Untungnya, saya bekerja dari rumah jadi saya tidak perlu mengemudi ke mana pun."

Sementara itu, menurut kepala transportasi Massachusetts, dibutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk membersihkan jalan raya dan jalan yang tersumbat salju karena pandemi virus corona telah membuat satu dari 10 petugas pengeruk berhenti bekerja.

Baca juga: Di Tengah Badai Laura, Staf Rumah Sakit 24 Jam Tetap Merawat 19 Bayi Tetap Aman

Bagian utara New England kedapatan salju sebanyak 18 cm per jam, kata Margaret Curtis, ahli meteorologi National Weather Service (NWS).

Padahal, kecepatan 2,5 cm per jam saja biasanya cukup untuk membuat alat pengeruk salju kesulitan.

Total salju mencapai 3 kaki di seluruh daratan luas New Hampshire, dan daerah paling selatan Maine mencapai 1 sampai 2 kaki.

Karena badai salju, jalan licin berbahaya menyebabkan puluhan kecelakaan di New Hampshire, Connecticut dan New York bagian timur.

Polisi Negara Bagian New York mengatakan sebuah mobil salju tertabrak dan pengemudinyna tewas karena berbenturan dengan trailer traktor di Interstate 787 di pusat kota Albany pada pukul 2:30 pagi waktu setempat.

Baca juga: Badai Laura Akan Sebabkan Kerusakan Besar seperti Badai Katrina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com