Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guatemala Diterpa Badai Eta, Korban Tewas Diperkirakan Capai 150 Orang

Kompas.com - 07/11/2020, 21:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Xinhua

GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Presiden Guatemala longsopada Jumat (6/11/2020) mengatakan bahwa korban tewas akibat hujan deras yang disebabkan badai tropis Eta bisa mencapai 150 orang.

Dalam sebuah konferensi pers, Giammattei menyampaikan regu penyelamat telah tiba di Desa Queja di Wilayah Alta Verapaz pada Jumat.

Di wilayah tersebut Angkatan Bersenjata Guatemala melaporkan sekitar 150 rumah terkubur tanah longsor.

"Di antara korban tewas dan hilang, angka tidak resmi menunjukkan bahwa 150 orang meninggal dunia. Angka tersebut belum resmi karena kami masih belum sepenuhnya mengonfirmasi," tutur Giammattei.

Baca juga: Setelah Diterjang Topan Goni, Filipina Dilewati Badai Atsani

Presiden Guatemala itu menambahkan bahwa lebih dari 75.000 orang terdampak langsung oleh bencana tanah longsor dan banjir sebagaimana dilansir dari Xinhua.

Dia menuturkan beberapa kelompok warga di kawasan yang terdampak menolak untuk mengungsi dari rumah mereka meskipun mengalami banjir parah.

Koordinator Nasional untuk Penanganan Bencana Guatemala menyampaikan bahwa hanya ada delapan kematian yang telah terkonfirmasi secara resmi sejauh ini.

Sebelumnya diberitakan, badai tropis hebat Atsani pada Jumat (6/11/2020) pagi waktu setempat melintasi Batanes, sebuah provinsi kepulauan paling utara Filipina, demikian disampaikan biro cuaca negara itu.

Baca juga: Topan Molave Terjang Vietnam, 36 Orang Dilaporkan Tewas

Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA) mengatakan bahwa Badai Atsani melintasi Pulau Misanga di Kota Itbayat, Provinsi Batanes, pada pukul 07.50 waktu setempat.

Kecepatan anginnya diperkirakan mencapai 95 kilometer per jam dan tiupan angin kencang hingga 115 kilometer per jam sebagaimana dilansir dari Xinhua.

Atsani, siklon tropis ke-19 yang menyapu Filipina tahun ini, akan terus berembus ke arah barat menuju barat laut melewati perairan di pesisir selatan Provinsi Taiwan, China, dalam waktu 12 jam, ungkap biro itu dalam buletin terbarunya.

Baca juga: Topan Molave Terjang Vietnam, 36 Orang Dilaporkan Tewas

Kepada stasiun radio setempat DZRH, Gubernur Batanes Marilou Cayco dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa provinsi itu dilanda angin kencang dan hujan lebat.

Sejauh ini, Marilou menambahkan tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com