ADDIS ABABA, KOMPAS.com – Jet tempur Etiopia dilaporkan membombardir wilayah Tigray pada Jumat (6/11/2020). Memicu kekhawatiran meletusnya perang saudara.
Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed berjanji akan melakukan lebih banyak serangan udara di kawasan tersebut.
Pasalnya, pihaknya mendapat laporan bahwa pasukan bersenjata Tigray telah menguasai situs militer dan senjata milik pemerintah federal.
Abiy memperingatkan warga sipil di wilayah utara Etiopia harus menghindari “kerusakan tambahan” dengan tidak berkumpul di luar karena serangan akan terus berlanjut.
Baca juga: Pertempuran Hebat Dilaporkan Meletus di Etiopia
Pernyataan Abiy dikelaurkan pada Jumat dan disiarkan oleh stasiun televisi pemerintah sebagaimana dilansir dari Reuters.
Perselisihan sengit antara pemerintah federal Etiopia dan kelompok Tigrayan meledak pada Rabu (4/11/2020) setelah Abiy memerintahkan kampanye militer di wilayah Tigray.
Abiy, yang memenangi Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu, menuduh Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), menyerang pangkalan militer federal dan mencoba mencuri perlengkapan militer.
Ketika itu, dia menyebut tindakan TPLF tersebut telah melanggar “garis merah” yang telah ditentukan.
Baca juga: Sengketa Bendungan Sungai Nil antara Mesir, Ethiopia, dan Sudan
Wilayah Tigray sebelumnya menggelar pemilihan lokal pada September tanpa persetujuan pemerintah federal Etiopia.
Pemerintah federal Etiopia lantas menyebut pemilihan tersebut ilegal dan membentuk pemerintahan sementara di wilayah tersebut.
"Keputusan telah diambil untuk mencopot badan eksekutif dan dewan wilayah (Tigray) saat ini," kata House of Federation Etiopia dalam sebuah pernyataan di akun Facebook-nya.
Organisasi pegiat hak digital, Access Now, melaporkan jaringan komunikasi telepon dan internet di wilayah Tigray telah diputus oleh pemerintah federal Etiopia.
Baca juga: Sengketa Bendungan GERD di Sungai Nil, Ethiopia Yakin Tak Rugikan Siapa Pun