Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Terjang Filipina, Topan Goni Bakal Terpa Laos

Kompas.com - 02/11/2020, 17:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Xinhua

VIENTIANE, KOMPAS.com -  Otoritas cuaca Laos memperingatkan bahwa Topan Goni berpotensi melanda negara tersebut itu pada Selasa (3/11/2020), usai menyapu Filipina.

Prediksi tersebut dilaporkan oleh Departemen Meteorologi dan Hidrologi di bawah naungan Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Laos.

Badan itu mengatakan Topan Goni diperkirakan akan mencapai Vietnam sebelum menghantam Laos antara Selasa dan Rabu (4/11/2020).

Topan Goni terbentuk di wilayah barat Filipina, dan menerjang wilayah selatan Luzon, pulau utama di negara itu, pada Minggu (1/11/2020) dengan kecepatan hingga 225 kilometer per jam di dekat pusatnya.

Laos selatan sempat dilanda Topan Molave pada Rabu (28/10/2020) pekan lalu, yang menyebabkan angin kencang dan hujan lebat selama berjam-jam, hingga merusak pohon, rumah, dan lahan pertanian.

Baca juga: Filipina Diterjang Topan Terkuat di Dunia, 10 Orang Tewas

Sekitar 51.000 hektare lahan pertanian dilaporkan hancur dan rusak akibat hujan lebat dan banjir yang dipicu Topan Molave di 12 distrik di Provinsi Savannakhet, menurut laporan tersebut sebagaimaan dilansir dari Xinhua.

Sementara itu, berdasarkan laporan terbaru, jumlah korban tewas akibat Topan Goni yang melanda Filipina dilaporkan meningkat menjadi 16 orang.

Informasi itu disampaikan oleh badan penanggulangan bencana negara itu pada Senin (2/11/2020).

Kantor Pertahanan Sipil (OCD) di Bicol, salah satu wilayah paling selatan yang terkena dampak terparah, melaporkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 16 orang, sementara 3 orang lainnya hingga kini masih hilang.

Baca juga: Topan Goni Terpa Filipina, 1 Juta Orang Diungsikan, Termasuk Pasien Covid-19

Goni berubah menjadi "Topan Super" ketika pertama kali mencapai daratan pada Minggu dini hari.

Topan tersebut kemudian melemah saat meninggalkan Filipina.

Topan Goni sempat memicu banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Bicol, dan menyebabkan kerusakan di 12 dari 17 wilayah di Filipina.

Terletak di Cincin Api Pasifik, Filipina merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia dengan keberadaan gunung-gunung berapi aktif, gempa bumi yang kerap terjadi, dan rata-rata 20 topan setahun, yang menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Filipina mencatat kerugian 463 miliar peso Filipina (Rp 140 triliun) akibat kerusakan yang ditimbulkan bencana alam sejak 2010 hingga 2019 lalu, menurut Otoritas Statistik Filipina.

Baca juga: Berhasil Tangani Dampak Topan, Kim Jong Un Puji Anggota Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com