Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Selebgram Mutilasi Ibunya Hidup-hidup | Gadis Lakukan Operasi Otak Sambil Main Kibor dan Gim

Kompas.com - 18/12/2020, 05:20 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Berita mengenai seorang selebgram yang memutilasi ibunya hidup-hidup menjadi kabar terpopuler dari kanal Global.

Selain itu, ada berita mengenai seorang gadis yang sedang dioperasi namun masih mampu main gim dan piano selama enam jam.

Berikut kami rangkumkan berita-berita internasional terpopuler dari kanal Global Kompas.com edisi Kamis (17/12/2020) hingga Jumat (18/12/2020).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Mengapa Negara-negara Arab Kini secara Resmi Mengakui Israel? | Karena Bikin Susah, Trump Diminta Tetangganya Pindah dari Mar-a-Lago

1. Mutilasi Ibunya Hidup-hidup, Selebgram Ini Tertawa di Pengadilan

Seorang selebgram di Moldova tertawa saat sidang digelar setelah dia menikam dan memutilasi si ibu hidup-hidup.

Pelaku yang bernama Anna Leikovic itu merupakan mahasiswi kedokteran dan dilaporkan mengeluarkan organ dalam dari tubuh ibunya.

Penasaran kenapa Leikovic bisa melakukan kejahatan sekeji itu? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.

Baca juga: Mutilasi Ibunya Hidup-hidup, Selebgram Ini Tertawa di Pengadilan

2. Video Seorang Gadis Lakukan Operasi Otak Sambil Main Kibor dan Gim Selama 6 Jam

Seorang gadis berusia 9 tahun menjalani operasi otak dengan tetap sadarkan diri sambil bermain gim di seluler dan bermain keyboard selama enam jam selama pengangkatan tumor.

Sebuah rekaman menunjukkan anak bernama Saumya itu sadar sepenuhnya selama menjalani operasi berisiko di Rumah Sakit Birla di kota Gwalior, India.

Anda bisa melihat video dan berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Video Seorang Gadis Lakukan Operasi Otak Sambil Main Piano dan Games Selama 6 Jam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com