Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Akan Impor 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Asal Jerman, BioNTech

Kompas.com - 16/12/2020, 16:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Perusahaan farmasi China pada Rabu (16/12/2020) mengatakan bahwa pemerintah setujui impor 100 juta dosis vaksin Covid-19 asal Jerman, BioNTech.

China telah dengan cepat mengembangkan kandidat vaksin Covid-19 secara mandiri dan meningkatkan fasilitas produksi, tetapi perusahaan lokal juga telah bermitra dengan pengembang asing untuk memasok kebutuhan vaksin.

Shanghai Fosun Pharmaceutical Group mengatakan anak perusahaannya telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan Jerman yang bertujuan untuk memastikan "pasokan yang memadai" di China.

Baca juga: 11 Negara Ini Gratiskan Vaksin Covid-19 kepada Warganya

Pembayaran awal akan dilakukan sebesar 152 juta dollar AS (Rp 2,1 triliun) sebelum akhir tahun untuk 50 juta dosis, seperti yang dilansir dari AFP pada Rabu (16/12/2020).

Fosun Pharma mengatakan akan membayar sisa 152 juta dollar AS setelah menerima otorisasi untuk mengkomersialkan vaksin Jerman di pusat daratan China.

Perjanjian tersebut tidak merinci kapan sisa 50 juta dosis akan tiba.

Baca juga: Arab Saudi Buka Pendaftaran Vaksin Covid-19 Gratis untuk Rakyatnya

Vaksin mRNA Pfizer dan BioNTech telah disetujui untuk penggunaan darurat di negara-negara, seperti AS, Inggris, dan Singapura.

Vaksinnya didasarkan pada teknologi mutakhir yang menggunakan versi sintetis dari molekul yang disebut messenger RNA, untuk meretas sel manusia.

Sehingga, secara efektif menjadikan mereka pabrik pembuat vaksin.

Baca juga: Biden Akan Disuntik Vaksin Covid-19 di Depan Umum

Beijing memiliki 5 vaksin dalam tahap akhir pengembangan, dengan mengatakan setidaknya 1 juta orang akan menerima suntikan setelah kandidat vaksin disetujui untuk penggunaan darurat.

China telah menandatangani perjanjian untuk memasok jutaan dosis vaksin buatan China ke negara lain, setelah sebagian besar memenuhi kebutuhan untuk mengendalikan wabah virus corona di dalam negeri.

Pada Selasa (15/12/2020), pejabat kesehatan di salah satu county di provinsi Heilongjiang utara, di mana para pejabat telah memerangi sejumlah kecil kasus, mengatakan mereka akan mulai menawarkan dosis vaksin Covid-19 kepada masyarakat umum.

Baca juga: Para Peneliti Vaksin Covid-19 Jadi Sasaran Serangan Siber

Suntikan itu akan menelan biaya 64 dollar AS (Rp 904.167), tetapi pernyataan itu tidak menjelaskan vaksin mana yang akan ditawarkan.

Tiga dari 5 produk vaksin Covid-19 China yang berada dalam tahap akhir pengembangan menggunakan bentuk tidak aktif dari virus corona baru untuk meningkatkan kekebalan.

Fosun Pharma dimiliki mayoritas oleh Fosun International, konglomerat China yang memiliki raksasa resor yang berbasis di Perancis, Club Med, dan perusahaan perjalanan, Thomas Cook.

Baca juga: Trump Ingin Dia dan Pejabat Gedung Putih Tak Dapat Prioritas Awal Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com