WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, dia dan para pejabatnya di Gedung Putih tak perlu dalam antrean pertama penerima vaksin Covid-19.
Sementara ini, distribusi vaksin ke publik terbatas pada petugas kesehatan dan orang-orang di panti jompo dan yang berada di fasilitas perawatan jangka panjang.
Pengumuman ini disampaikan oleh presiden berusia 74 tahun tersebut pada Minggu (13/12/2020).
"Orang-orang yang bekerja di Gedung Putih harus menerima vaksin agak terlambat dalam program ini, kecuali secara khusus diperlukan," kata Trump dalam unggahan di twitter.
“Saya telah meminta agar penyesuaian ini dilakukan. Saya tidak dijadwalkan untuk mengambil vaksin, tetapi berharap untuk melakukannya pada waktu yang tepat.”
Melansir AP, Berita bahwa staf Gedung Putih akan menerima vaksin lebih awal, menuai kritik di media sosial.
Masalahnya, Trump dan para pembantunya secara konsisten melanggar pedoman Covid-19 yang dikeluarkan oleh pemerintahannya sendiri.
Contohnya dengan mengadakan pesta liburan besar di mana peserta hadir tanpa mengenakan masker pada Desember ini.
Baca juga: Jerman Desak Uni Eropa Setujui Vaksin Covid-19 Secepatnya
Sebelumnya, orang dalam pemerintahannya mengonfirmasi para pejabat senior AS mendapat tawaran melakukan vaksinasi Covid-19 paling cepat pekan ini. Hal itu dilakukan di bawah aturan federal terkait rencana kesinambungan pemerintahan.
Pejabat senior itu termasuk beberapa pembantu Gedung Putih yang bekerja di sekitar Trump dan Wakil Presiden AS, Mike Pence.
Menurut dua orang yang mendapat arahan tentang masalah tersebut, belum jelas bagaimana skala program vaksinasi seharusnya dilakukan.
Dampak unggahan twitter Trump terhadap upaya pemerintah melindungi para pejabat tinggi negara juga tidak diketahui.
Pada Minggu pagi (13/12/2020), para pejabat mengatakan bahwa dosis vaksin yang baru disetujui dari Pfizer, akan tersedia bagi mereka yang bekerja dekat dengan para pemimpin negara.
Baca juga: Perawat New York Penerima Pertama Suntikan Vaksin Covid-19 Pfizer di AS
Mereka mengatakan langkah itu dimaksudkan untuk mencegah lebih banyak penyebaran Covid-19 di Gedung Putih dan fasilitas penting lainnya.
Sebelumnya, Trump dirawat di rumah sakit karena virus itu selama tiga hari pada bulan Oktober.