Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Tambah Dana Kemanusiaan Krisis Rohingya Rp 34,28 Miliar

Kompas.com - 16/12/2020, 16:06 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Rilis

JAKARTA, KOMPAS.com - Uni Eropa (UE) memutuskan menambah dana kemanusian untuk krisis Rohingya sebesar 2 juta euro atau setara Rp 34,28 miliar, melansir siaran pers Uni Eropa pada Selasa (15/12/2020).

Dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan dan perlindungan mendesak para pengungsi di kawasan, termasuk pengungsi Rohingya yang tiba di Indonesia pada tahun 2020.

Bantuan itu diharapkan dapat mendukung layanan multi-sektoral dan perlindungan, khususnya pengungsi Rohingya yang selamat dari kekerasan berbasis gender.

Serta menambah dukungan pelayanan perawatan kesehatan, kesehatan mental dan nutrisi bagi para pengungsi Rohingya.

Meski pandemi Covid-19 mewabah pada 2020, migrasi Rohingya tetap berlanjut. Padahal pembatasan sosial tengah diterapkan oleh hampir semua negara di dunia.

Baca juga: Video Eksklusif Ungkap Etnis Rohingya Dipukuli di Perahu oleh Penyelundup

Selama beberapa bulan terakhir, nelayan Aceh menyelamatkan ratusan orang Rohingya yang telah melaut berbulan-bulan. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan wanita.

Penyelamatan dan penampungan orang Rohingya ini diakui sebagai bukti penghormatan Indonesia terhadap hukum internasional. Apresiasi juga diberikan atas tindakan Pemerintah dan rakyat Indonesia tersebut.

Uni Eropa menyatakan berkomitmennya untuk orang Rohingya, serta komunitas yang menampung para pengungsi ini.

Uni Eropa dan negara anggotanya telah menyumbang lebih dari 226 juta euro (Rp 3,87 triliun) untuk bantuan darurat dan pemulihan awal, sejak 2017.

“Melalui strategi tanggap kemanusiaan Uni Eropa, kami telah mendukung inisiatif lokal di bidang perawatan kesehatan, makanan, gizi, air dan sanitasi, pendidikan, perlindungan dan penampungan,” kata pejabat Uni Eropa dalam keterangan persnya.

Baca juga: Bangladesh Mulai Pindahkan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Melalui bantuan ini, Uni Eropa menyatakan tekad membantu mereka yang paling membutuhkan, di saat dan di lokasi manapun.

25 Agustus 2020 lalu, menandai peringatan 3 tahun pengungsian massal Rohingya.

Lebih dari 740.000 Rohingya bermigrasi dari Myanmar. Setelah kekerasan besar-besaran terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Lebih dari 860.000 pengungsi Rohingya saat ini berada di Bangladesh, dan lebih dari 150.000 di negara lain di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Lucuti Hak Pilih Etnis Minoritas Termasuk Rohingya, Pemilu Myanmar Dinilai Apartheid

Perserikatan Bangsa-Bangsa memerkirakan ada sekitar 600.000 orang Rohingya yang masih berada di Rakhine. Mereka terus menderita krisis hak asasi manusia yang berkepanjangan.

Akses mereka ke layanan dasar dan peluang mata pencaharian yang layak sangat terbatas. Itu karena pembatasan pergerakan yang ketat dan penolakan kewarganegaraan dan hak asasi di Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Rilis
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com