Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

George Weah Ingin Pangkas Masa Jabatan Presiden Liberia, Cuma Akal-akalan?

Kompas.com - 06/12/2020, 16:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MONROVIA, KOMPAS.com - Liberia akan mengadakan pemungutan suara pada Selasa (8/12/2020) untuk memastikan apakah referendum pemangkasan masa jabatan presiden disetujui rakyat atau tidak.

Beberapa anggota oposisi khawatir, perubahan yang diajukan Presiden Liberia George Weah itu justru akan dimanfaatkannya untuk memperpanjang masa jabatan.

Surat suara nantinya juga akan menanyakan para pemilih, apakah perlu mencabut larangan memegang kewarganegaraan ganda.

Baca juga: Fakta Timothy Weah, dari Anak Presiden Liberia hingga Bela Timnas AS

Weah yang merupakan legenda sepak bola, ingin memangkas masa jabatan presiden dan anggota parlemen dari 6 menjadi 5 tahun, dan untuk senator dari 9 menjadi 7 tahun.

"Saya yakin betul mempertahankan seseorang dalam kekuasaan untuk waktu yang lama bukan cara yang benar," kata pria 54 tahun itu kepada para pendukungnya pekan lalu, dalam unjuk rasa di kota Tubmanburg, sebagaimana dikutip Kompas.com dari AFP.

Mengurangi durasi masa jabatan adalah hal yang relatif baru di kawasan tersebut, karena biasanya para pemimpin mengubah konstitusi untuk menambah masa jabatan, khususnya yang sudah lansia.

Baca juga: George Weah, dari Lapangan Hijau Kini Terpilih Jadi Presiden Liberia

Di Guinea misalnya, Presiden Alpha Conde yang berusia 82 tahun memenangi masa jabatan ketiga secara kontroversial pada Oktober lalu, setelah mengubah UU yang membuatnya bisa melebihi batas dua periode.

Pada bulan yang sama, Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara (78) terpilih untuk periode ketiga juga secara kontroversial setelah merevisi konstitusi negara.

Kekhawatiran periode ketiga

Para pengkritik Weah khawatir sang presiden mengejar tujuan yang sama.

"Presiden Weah akan mengejar masa jabatan ketiga karena 6 tahun pertama akan berada di bawah pengaturan konstitusional yang berbeda," kata senator oposisi Darius Dillon.

George Weah semasa kecil dibesarkan di permukiman kumuh di ibu kota Monrovia, sebelum bergelimang popularitas saat bertabur gelar di AC Milan dan Paris Saint-Germain (PSG).

Baca juga: Ada Ular di Kantornya, Presiden Liberia Terpaksa Bekerja di Rumah

Sang penyerang legendaris pun menjadi idola bagi para warga miskin Liberia ketika dia terpilih pada 2018.

Namun belakangan ini pamornya meredup akibat standar hidup rakyat Liberia yang memburuk di negara berpopulasi 4,8 juta orang itu.

Beberapa orang memandang referendum tersebut memiliki tujuan tersembunyi yang sedang diincar Weah.

Namun Weah yang baru menjalani periode pertamanya membantah itu dia lakukan untuk membuatnya tetap berkuasa.

Baca juga: Baru Dicetak, Uang Kertas Dollar Liberia Senilai Rp 1,4 Triliun Raib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com