Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu yang Kurung Anaknya 28 Tahun di Apartemen Bukan Tersangka Lagi, Ini Sebabnya...

Kompas.com - 04/12/2020, 20:07 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Jaksa Swedia pada Kamis (3/12/2020) mengatakan, mereka tak lagi menetapkan seorang ibu yang mengurung anaknya selama 28 tahun di apartemen sebagai tersangka.

Alasannya adalah, hasil penyelidikan menemukan bahwa korban tidak ditahan paksa secara fisik untuk mencegahnya meninggalkan apartemen.

"Kami belum menemukan indikasi bahwa dia telah dikurung, diikat, atau dicegah secara fisik meninggalkan tempat kejadian. Tidak ada indikasi bahwa ada ruang yang terkunci," kata jaksa Emma Olsson kepada AFP.

Baca juga: Ibu Kurung Anaknya Selama 28 Tahun, Giginya Nyaris Habis dan Kurang Gizi

"Pria itu sendiri mengatakan, terserah dia kalau ingin pergi dari apartemen," tambahnya.

"Dia sudah dewasa dan bisa keluar kalau mau," katanya seraya menambahkan bahwa para saksi terkadang melihatnya di luar.

Pemeriksaan medis juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Dia tidak punya luka akibat kekerasan. Luka itu disebabkan penyakit, luka yang terinfeksi," terang jaksa Olsson.

Olsson melanjutkan, dinas sosial sedang menyelidiki kasus ini khususnya tentang laporan korban dikeluarkan dari sekolah pada usia dini dan diisolasi di rumah.

Baca juga: Ibu yang Kurung Anaknya Selama 28 Tahun di Apartemen Dibebaskan Polisi

Saat ditanya apakah itu bisa dianggap sebagai kejahatan, Olsson mengatakan bahwa dalam kasus seperti ini UU pembatasan tidak berlaku.

"Orang-orang bisa mempertanyakan kepantasannya sebagai seorang ibu, tapi sekarang tinggal bagaimana dinas sosial bertindak," tutur Olsson.

"Masyarakat sekarang perlu membantu pria ini, dan wanita ini juga. Dan memastikan bahwa kita dapat mencegah hal semacam ini terjadi lagi," pungkasnya.

Kronologi kasus

Ibu korban (70) ditangkap pekan ini, dan polisi mengatakan bahwa putranya yang sekarang berusia 41 tahun telah dikurung untuk waktu yang sangat lama, di sebuah apartemen di Haninge, pinggiran selatan Stockholm, ibu kota Swedia.

Menurut laporan yang mengutip seorang kerabat anonim, si anak dikurung selama 28 tahun setelah dikeluarkan dari sekolah.

Kerabat tersebut yang kemudian diidentifikasi sebagai saudara perempuan korban, menemukannya pada Minggu (29/11/2020) setelah sang ibu dibawa ke rumah sakit, menurut laporan harian Expressen yang dikutip AFP.

Baca juga: Ditolak di 3 Rumah Sakit, Ibu Terjangkit Covid-19 Ini Meninggal Saat Melahirkan

Pria itu langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Ia mengalami infeksi luka di kakinya dan hampir tak bisa berjalan, menurut laporan media setempat.

Giginya juga nyaris habis, dan kemampuan berbicaranya terbatas.

Setelah polisi mengetahui kasus itu, ibu korban ditangkap karena diduga merampas kebebasan secara ilegal dan menyebabkan cedera tubuh. Namun wanita itu membantahnya.

Kasus ini mendapat perhatian luas di Swedia, saat saudari korban menggambarkan situasi suram saudaranya dan kondisi apartemennya.

"Ada air kencing, kotoran, dan debu. Baunya busuk," katanya kepada Expressen seraya menambahkan bahwa dia harus mengarungi tumpukan sampah untuk melewati lorong.

Baca juga: Hajar Mantan Pacar, Pria Ini Tewas Dibunuh Ibu dan Kakak Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com