Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Tanggapi Misteri Asal-usul Covid-19 dan Tepis Kritik Transparansi

Kompas.com - 01/12/2020, 17:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pda Senin (30/11/2020) bersikeras akan melakukan segala kemungkinan untuk menemukan asal-usul hewan sumber Covid-19.

"Kami ingin mengetahui asal-usulnya dan kami akan melakukan segalanya untuk mengetahuinya," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan, dikutip Kompas.com dari AFP.

Pria asal Eritrea itu bersikeras bahwa WHO berkeinginan menguak misteri asal virus corona, dan mendesak para kritikus yang menuduhnya menyerahkan kendali penyelidikan ke China untuk menghentikan politisasi masalah tersebut.

Baca juga: WHO Khawatir Amnesia Covid-19 Picu Pandemi Lain, Apa Maksudnya?

"Posisi WHO sangat-sangat jelas. Kami perlu mengetahui asal muasal virus ini karena dapat membantu kami mencegah wabah di masa mendatang," lanjut Tedros.

Amerika Serikat (AS) negara dengan jumlah pasien Covid-19 meninggal tertinggi di dunia, sangat kritis terhadap penanganan wabah virus corona oleh WHO, dan menuduhnya memihak China serta menunda penyelidikan permulaan wabah.

Para kritikus lain juga menyuarakan kekhawatiran yang sama, bahwa badan kesehatan di bawah naungan PBB itu mungkin memperbolehkan China menetapkan ketentuan penyelidikan internasional, tentang asal-usul Covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan akhir tahun lalu.

Baca juga: WHO: Vaksin Corona Tidak Bisa Langsung Hentikan Pandemi

Sejak itu lebih dari 1,46 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat Covid-19, dan 63 juta yang terinfeksi.

Selama berbulan-bulan WHO bekerja untuk mengirim tim ahli internasional, termasuk ahli epidemiologi dan spesialis kesehatan hewan ke China, untuk membantu menyelidiki hewan sumber virus corona jenis baru, dan bagaimana bisa menular ke manusia.

WHO juga telah mengirim tim awal ke Beijing pada Juli untuk mengawali penyelidikan internasional.

Namun masih belum diketahui kapan tim ilmuwan yang jumlahnya lebih besar akan diutus ke "Negeri Panda" untuk memulai studi epidemiologi, guna mengidentifikasi kasus pertama manusia dan sumber penularannya.

Baca juga: WHO: Kita Bosan dengan Covid-19, tapi Virus Itu Tidak Bosan dengan Kita

Pekan lalu ketua kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan, badan kesehatan dunia itu berharap bisa mengirim tim internasional ke Wuhan secepatnya.

Sementara itu Tedros kemarin menepis kritik kurangnya transparansi dalam penyelidikan asal virus corona, menekankan bahwa nama-nama para ahli di tim dan kerangka acuan telah dipublikasikan.

"Tidak ada yang disembunyikan. Kami ingin tahu asalnya. Saya tidak mau membingunkan," ucap Tedros.

Para ilmuwan percaya Covid-19 menular dari hewan ke manusia di pasar yang menjual daging hewan-hewan ekstrem di Wuhan.

Namun para ahli sekarang berpikir pasar itu mungkin bukan asal wabah, tapi tempat di mana virus corona menguat.

Virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini secara luas diasumsikan berasal dari kelelawar, tetapi inang hewan perantara yang menularkannya antara kelelawar dan manusia belum diketahui.

Baca juga: Tanggapan WHO soal Klaim Covid-19 Awalnya Bukan dari China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com