Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Targetkan Vaksin Covid-19 Diterima Lebih Awal

Kompas.com - 28/11/2020, 19:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

BANGKOK, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Thailand Prayut Chan-o-cha pada Kamis (26/11/2020) menekankan pentingnya pembelian vaksin Covid-19 lebih awal.

Saat ini, Thailand tengah dalam proses penandatanganan kontrak yang melibatkan Institut Vaksin Nasional Thailand dan pengembang vaksin AstraZeneca Plc.

"Thailand berhasil mencegah kebangkitan kembali infeksi Covid-19, dan itu merupakan hasil kerja sama semua lembaga negara dan swasta," kata Prayut melalui televisi pemerintah seperti yang dilansir dari Xinhua Indonesia pada Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Penemuan Langka Kerangka Paus Berusia Ribuan Tahun di Thailand

"Jika upaya kita lamban dalam membendung penyebaran Covid-19, itu akan berdampak besar pada sistem kesehatan nasional Thailand dan ekonomi lesu yang telah menderita akibat kekeringan serius dan perlambatan ekonomi global di masa sebelum pandemi," tambahnya.

"Kami sedang mempersiapkan tahap selanjutnya dalam menangani krisis Covid-19, agar krisis tersebut tidak semakin merusak perekonomian negara dan mata pencaharian masyarakat," jelas Prayut.

Baca juga: Profil Sineenat, Selir Raja Thailand yang Foto Seksualnya Bocor ke Publik

Ia menekankan bahwa solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis pandemi Covid-19 adalah ketersediaan vaksin dan distribusi yang memadai kepada seluruh masyarakat.

Prayut mengatakan saat ini terdapat beberapa kelompok produsen vaksin virus corona yang memiliki peluang besar untuk memproduksi dengan sukses, dengan beberapa negara telah melakukan pemesanan awal dalam jumlah besar.

Baca juga: Thailand Klaim Sita Narkoba Senilai Hampir Rp 14 Triliun, Ternyata Bahan Pembersih

"Thailand juga harus bisa lebih awal mendapatkan vaksin yang sukses itu dalam dosis yang cukup," kata Prayut.

Bulan lalu, Institut Vaksin Nasional Thailand menandatangani kontrak dengan Universitas Oxford dan AstraZeneca untuk memproduksi vaksin virus corona di Thailand serta melakukan produksi massal secara lokal.

Baca juga: Foto Seksual Sineenat Selir Raja Thailand Bocor ke Publik

"Kami berharap vaksin ini disertifikasi dengan benar, disetujui untuk digunakan, dan diproduksi pada pertengahan tahun depan," ucapnya.

"Semakin cepat kita dapat memajukan jadwal ini, semakin cepat kita dapat membuka pintu (pariwisata) untuk menerima banyak pengunjung dan memulai tugas membangun kembali ekonomi kami," pungkasnya.

Baca juga: Pertama Kalinya dalam 2 Tahun, Pasal Penghinaan Raja Akan Dipakai Polisi Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com