SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan merespons kabar tentang seorang pembelot Korea Utara, yang bisa masuk ke negaranya tanpa terdeteksi sensor di perbatasan.
Pada 2 November, seorang pemuda dua kali tertangkap kamera termal tengah berkeliaran di kawasan selatan Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea.
Si pria, yang saat ditangkap mengenakan pakaian sipil berwarna biru, mengaku usianya 20-an dan dia merupakan seorang pesenam.
Baca juga: Pembelot Korea Utara Lompati Pagar Setinggi 3,6 Meter untuk Kabur ke Negara Ini
Dia dilaporkan kabur dari Korea Utara dengan melompati pagar kawat berduri setinggi 3,6 meter, dan kemudian berlari ke Zona Demiliterisasi.
Militer Korea Selatan kemudian merespons insiden itu dengan mengumumkan mereka bakal melakukan pemeriksaan sensor di perbatasan.
Sistem sensor itu dipasang sejak 2015, dan memberikan peringatan kepada penjaga perbatasan jika saja ada getaran di pagar pembatas.
Kantor Kepala Staf Gabungan dalam rilisnya menyatakan, mereka menemukan bahwa sekrup yang kendor jadi penyebab sensor tak berfungsi.
Dilaporkan BBC Kamis (26/11/2020), pria yang tak disebutkan identitasnya itu mengaku meminta suaka politik saat diinterogasi.
Kritikan pun melanda pemerintah "Negeri Ginseng" karena mereka dianggap gagal mencegah terjadinya infiltrasi dari Korea Utara.
Baca juga: Korsel Sebut Pejabat yang Dibunuh dan Dibakar Hendak Membelot ke Korea Utara
Setelah si pembelot terlacak, inspeksi digelar dan menemukan bahwa pagar itu diketahui sudah ditekan sehingga gagal berfungsi.
Selain itu berdasarkan laporan media lokal, pasukan perbatasan menyuruh pemuda itu melompat beberapa kali untuk membuktikan klaimnya.
Setiap tahun, sebanyak 1.000 orang dilaporkan membelot dari Korea Utara, di mana mereka rata-rata mengaku menghindari represi rezim Kim Jong Un.
Pada akhir 2017, dunia dikejutkan dengan sebuah upaya dramatis yang dilakukan tentara Utara bernama Oh Chong Song untuk kabur ke Selatan.
Saat itu, dia berhasil melewati desingan peluru yang dilepaskan pasukan penjaga perbatasan Utara, di mana dia menderita beberapa luka tembak.
Baca juga: Pejabat Korea Selatan Ditembak Mati dan Dibakar Korea Utara Saat Hendak Membelot
Dalam tayangan video yang viral, nampak Oh mengemudikan jip ke perbatasan, di mana usaha selanjutnya adalah berlari menghindari tembakan mantan rekan-rekannya.
Oh selamat setelah militer Korea Selatan yang berjaga di Zona Demiliterisasi menyelamatkannya, seraya membalas tembakan Korea Utara.
Si pembelot segera dilarikan ke rumah sakit, di mana dokter tak hanya mengeluarkan peluru namun juga cacing pita sepanjang 25 sentimeter.
Ahli bedah Lee Cook-jong yang memimpin operasi kepada CNN mengungkapkan, kondisi yang dialami oleh si prajurit bagaikan "guci pecah".
Pasalnya, dia mengeluarkan lusinan cacing pita dari pencernaannya, bukti bagaimana buruknya penanganan makanan di Korea Utara.
Baca juga: Peristiwa Langka Pria Korsel Ini Membelot ke Korut, Begini Alasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.