PYONGYANG, KOMPAS.com - Seorang pembelot Korea Utara dilaporkan melompati pagar kawat setinggi 3,6 meter untuk kabur ke Korea Selatan.
Kabar pelariannya mencakup melewati setidaknya dua juta ranjau dan kawat berduri yang terhampar di Zona Demiliterisasi, yang membatasi dua Korea.
Pembelot berusia sekitar 20-an yang merupakan pesenam itu membuat pejabat Korea Selatan takjub, saat dia memeragakan lompatannya untuk membenarkan kisahnya.
Baca juga: Ranjau yang Dipasang untuk Cegah Pembelot Meledak, Puluhan Tentara Korut Terluka
Berdasarkan laporan Korea Herald, lelaki itu mempunyai bobot ringan, yang ditambah pengalaman belajar senam, jadi faktor yang membuat bisa meloncati pagar 3,6 meter.
Sangat sedikit orang yang mencoba membelot dari Korea Utara lewat Zona Demiliterisasi, di mana mereka biasanya memilih melewati perbatasan China.
Media Korea Selatan melaporkan, pria itu sempat menyentuh sensor yang berada di pagar perbatasan. Namun, benda itu untungnya tak berfungsi.
Dia baru terdeteksi oleh "Negeri Ginseng" setelah "berkeliaran" di selatan pagar pembatas, dan dua kali tertangkap kamera termal pada 2 November.
Pria yang mengenakan pakaian warna biru saat ditangkap itu kemudian ditahan untuk dimintai keterangan, di mana dia mengajukan suaka politik.
Dilansir The Sun Rabu (25/11/2020), investigasi bakal digelar untuk menentukan penyebab bagaimana bisa sensor tak berbunyi saat dia melompat.
Baca juga: Bobol Fasilitas Latihan Militer Korsel, Pembelot Coba Kembali ke Korut
"Kami akan mencari tahu bagaimana bisa sensor itu tak berdering, dan memastikan benda itu berfungsi sepenuhnya," ujar Seoul dikutip Yonhap.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan