SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan melalui tim penjaga pantai menerangkan, pejabat mereka yang dibunuh dan dibakar hendak membelot ke Kora Utara.
Penjaga pantai mengambil kesimpulan itu setelah mengambil data intelijen dari militer, analisa pasang surut pada hari kejadian, dan bukti tak langsung lainnya.
Yoon Seong-hyun, kepala tim investigasi dalam konferensi pers menjelaskan, si pejabat bekerja di departemen perikanan Korea Selatan.
Baca juga: Korsel Cari Mayat Pejabat Mereka yang Dibunuh dan Dibakar, Begini Peringatan Korea Utara
"Si pejabat mengenakan jaket penyelamat dan memegang benda mengapung ketika dia ditemukan oleh tentara Korea Utara," papar Yoon.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pihak Utara sudah mengetahui detil pribadi korban, seperti nama, umur, kota kelahiran, hingga tingginya.
Yoon menerangkan timnya juga mengambil data dari pasang surut pada 21 September, atau hari ketika si pejabat dinyatakan menghilang.
Pihakanya berkeyakinan si pejabat tidak akan bisa mencapai tempat dia bakal ditemukan penjaga pantai kecuali berenang ke sana.
Dilansir Yonhap Selasa (29/9/2020), Yoon menyatakan bahwa faktor kecelakaan dan bunuh diri kecil kemungkinan terjadi. Meski pihaknya masih mempertimbangkannya.
Dia menuturkan sepasang sandal yang ditemukan di kapal pemantau ikan adalah milik pejabat yang berusia 47 tahun tersebut.
Saat itu, sandal tersebut sudah diserahkan ke Dinas Forensik Korsel guna mengungkap petunjuk lain yang bisa menjadi kunci.
Selain itu, Yoon menyatakan mereka juga meneliti CCTV kapal, yakni sebanyak 731 klip. Namun, mereka belum menemukan petunjuk penting sejauh ini.
"Merujuk pada investigasi sejauh ini, besar kemungkinan dia berniat untuk membelot ke Korea Utara," papar Yoon dalam konferensi pers.
Pihaknya menduga bahwa si pejabat yang dibunuh dan dibakar oleh tentara Korea Utara tersebut mengenal perairan Pulau Yeonpyeong dengan sangat baik.
Yeonpyeong sendiri adalah pulau yang berlokasi di dekat Garis Batas Utara (NLL), dan merupakan perbatasan dari dua Korea.
Baca juga: Korea Selatan Minta Korea Utara Selidiki Kasus Pembunuhan Pejabat di Perbatasan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.