Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shamima Begum Gadis Eks ISIS Susah Pulang ke Inggris, Suami: Tetaplah Kuat

Kompas.com - 22/11/2020, 18:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Suami dari gadis Inggris mantan anggota ISIS, Shamima Begum, berharap istrinya itu tetap kuat karena sulit pulang ke Inggris.

Yago Riedijk yang merupakan ekstremis Belanda menikahi Begum saat gadis itu berusia 15 tahun, setelah meninggalkan London untuk bergabung dengan kelompok teroris tersebut.

Ia berkata kepadanya agar "tetap kuat" jelang sidang Mahkamah Agung tentang kewarganegaraan Inggrisnya.

Baca juga: Pengadilan Inggris Izinkan Shamima Begum, Gadis yang Kabur untuk Gabung ISIS, Pulang

Dalam rekaman dokumenter yang diperoleh media Inggris The Sun, Riedijk mengaku ingin tinggal bersama Begum dan memulai sebuah keluarga lagi, hampir dua tahun setelah anak ketiganya meninggal di sebuah kamp pengungsi di Suriah.

Saat ditanya apa yang akan dia katakan ke Begum kalau bisa berbicara dengannya, Riedijk berkata, "Tetap kuat, meski sangat sulit semua yang telah kita lalui."

"Saya akan mengatakan kepadanya untuk memanfaatkan waktu, melakukan apa pun yang kamu bisa dan belajar apa pun yang kamu bisa untuk membangun masa depan buat kamu sendiri... untuk kita."

"Dalam hal mengasuh anak di masa depan, dalam hal menjadi ibu rumah tangga di masa depan," lanjutnya dikutip dari Daily Mail, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Shamima Begum, Anggota ISIS asal Inggris, Minta Kewarganegaraannya Dipulihkan

Dia menambahkan bahwa dia sendiri ingin pulang ke Eropa dan menghadapi persidangan di Belanda, di mana hukuman penjaranya minimal 6 tahun.

Begum mengklaim dia menikahi Riedijk 10 hari setelah tiba di Suriah pada 2015, meninggalkan rumah dan keluarganya untuk bergabung dengan ISIS. Menurut Riedijk, pernikahan itu adalah pilihan Begum sendiri.

Begum adalah satu dari tiga siswi di Bethnal Green Academy yang bergabung dengan ISIS, tak lama setelah Sharmeena Begum (bukan saudaranya) pergi ke Suriah pada Desember 2014.

Dua gadis lainnya yaitu Kadiza Sultana (16) dan Amira Abase (15) bergabung dengan Begum dalam penerbangan dari London ke Istanbul sebelum menuju Suriah.

Baca juga: Jika ke Bangladesh, Shamima Begum Bisa Dihukum Gantung

Dia mengaku tahu ISIS melakukan pemenggalan dan eksekusi, tapi merasa baik-baik saja awalnya.

"Saya punya anak, saya menikmati di sini. Hanya saja kemudian segalanya menjadi lebih sulit dan saya tidak tahan lahi dan saya harus pergi," katanya.

Kasus Begum menjadi kontroversi besar di Inggris, yang membuat Menteri Dalam Negeri saat itu, Sajid Javid, mencabut kewarganegaraan Inggris Begum dengan alasan demi keamanan nasional.

Baca juga: Shamima Dapat Bantuan Hukum untuk Perjuangkan Kewarganegaraannya

Begum menentang keputusan pemerintah, dan awal tahun ini Pengadilan Banding memutuskan bahwa satu-satunya cara di mana dia bisa mengajukan banding adalah dengan diizinkan datang ke Inggris.

Namun Pemerintah Inggris tidak sependapat, dengan mengatakan jika Begum kembali ke "Negeri Ratu Elizabeth" akan meningkatkan risiko terorisme di sana.

Pengacara Begum lalu membela kliennya, dengan berkata bahwa proses banding tidak harus mengembalikan kewarganegaraan Inggrisnya.

Baca juga: Shamima Begum: Saya Dicuci Otak oleh ISIS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com